Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

McDonalds Inggris Minta Maaf usai Pegawai Laporkan Tuduhan Pelecehan Seksual Tiap Minggu

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lambang McDonalds. Sejumlah pegawai melaporkan McDonalds karena mendapat tindak pelecehan seksual, rasisme, dan intimidasi dari karyawan lainnya.

TRIBUNTRAVEL.COM - Restoran cepat saji McDonalds mendapat tuduhan kasus pelecehan seksual baru-baru ini.

Tuduhan ini dilayangkan kepada pemilik McDonalds di Inggris dan Irlandia.

Menurut pengakuan bos McDonalds di Inggris, restoran cepat saji itu menerima satu hingga dua tuduhan pelecehan seksual dari sejumlah pegawainya setiap minggunya.

Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal

McDonalds. Sejumlah pegawai melaporkan McDonalds karena mendapat tindak pelecehan seksual, rasisme, dan intimidasi dari karyawan lainnya. (Pexels/Samuel Figueroa)

Alistair Macrow, kepala eksekutif McDonalds Inggris dan Irlandia, dikecam oleh anggota parlemen setelah penyelidikan mengungkapkan ada 'budaya beracun' di restorannya.

Di antara temuan dari penyelidikan tersebut, terdapat klaim bahwa pekerja berusia 17 tahun hampir selalu mengeluh karena diraba-raba dan dilecehkan oleh karyawan lainnya.

Hal ini terjadi setelah serangkaian klaim pelecehan seksual, rasisme, dan intimidasi dari para pekerja yang terjadi pada bulan Juli 2023 lalu, menyusul penyelidikan BBC.

Menindaklanjuti kasus ini, McDonalds mengatakan kini telah memecat 18 pekerjanya.

Kepala eksekutif tersebut mengatakan kepada komite bisnis dan perdagangan di Parlemen bahwa dia menyampaikan permintaan maaf tanpa syarat kepada siapa pun pegawainya yang mengalami pelecehan seksual dan mengatakan bahwa kesaksian mereka benar-benar mengerikan dan sulit untuk didengarkan.

Baca juga: Imbas Ancaman Boikot, McDonalds Indonesia Kirim Bantuan Rp 1,5 M untuk Palestina

Awal bulan ini, firma hukum Leigh Day mengatakan tindakan hukum kelompok telah diluncurkan atas nama sejumlah karyawan sehubungan dengan tuduhan penyerangan dan pelecehan.

Pihaknya masih menyelidiki 279 laporan lain terkait keselamatan dan inklusivitas di tempat kerja.

Pada hari Selasa (14/11/2023), bosnya mengatakan ada 157 laporan yang telah diselidiki sepenuhnya, dengan 75 laporan mengakibatkan tindakan disipliner, termasuk sejumlah pemecatan karyawan.

Sejauh ini, pihaknya telah melihat 17 laporan pelecehan seksual yang dikonfirmasi dan sedang menyelidiki 27 tuduhan pelecehan seksual lebih lanjut.

Macrow berkata: "Kami biasanya melihat antara 20 dan 25 kontak per minggu, satu atau dua di antaranya adalah pelecehan seksual di seluruh organisasi."

Ilustrasi wanita depresi. Sejumlah pegawai melaporkan McDonalds karena mendapat tindak pelecehan seksual, rasisme, dan intimidasi dari karyawan lainnya. (Unsplash/Simran Sood)

Baca juga: Viral Pria Bikin Konten Prank Beli Makanan McDonalds Dihujat, Tak Jadi Pesan sebab Ingat Palestina

Pada musim panas, McDonalds meluncurkan program investigasi independen, audit prosedur pengaduan, peninjauan kode etik, dan sejumlah sidang disipliner penuh sebagai tanggapan atas banyaknya tuntutan, Metro melaporkan.

Bosnya menambahkan: "Menanggung jawab bisnis ketika insiden ini terjadi sangatlah sulit untuk didengar."

Halaman
12