Lebih lanjut, bos McDonalds mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas sikap karyawan agar bertanggung jawab atas perilaku pelecehan seksual tersebut.
"Saya benar-benar bertekad untuk menghilangkan perilaku-perilaku ini, untuk mengidentifikasi individu-individu yang bertanggung jawab atas perilaku-perilaku tersebut dan memastikan mereka diberantas dari bisnis kami."
Namun dia menekankan bahwa dia tidak melihat pelecehan seksual di bisnisnya sebagai masalah budaya yang endemik.
Baca juga: McDonalds Kendari Digeruduk Massa, Lakukan Aksi Boikot Sambil Kibarkan Bendera Palestina
Sebelumnya dalam sesi komite, pimpinan serikat pekerja mengatakan situasi pekerja belum membaik sejak McDonalds meluncurkan penyelidikannya.
Ian Hodson, presiden nasional Serikat Pekerja Bakers, Food and Allied, mengatakan kepada anggota parlemen: "Masukan yang kami dapatkan adalah tidak ada yang berubah."
"Ada sistem kotak centang yang telah diterapkan, sebuah video tentang bagaimana sesuatu seharusnya terjadi."
Baca juga: Protes Anti Israel, Puluhan Tikus Hidup Dilempar ke Restoran McDonalds di Inggris
"Kami sangat menyambut baik keterlibatan EHRC (Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia) namun yang kurang adalah keterlibatan pekerja dalam proses tersebut."
Serikat pekerja juga mengklaim bahwa McDonalds memiliki sejarah menggunakan perjanjian kerahasiaan (NDA) dalam menanggapi tuduhan.
Macrow menolak klaim tersebut namun mengaku memasukkan 'klausul kerahasiaan' di mana pekerja meninggalkan perusahaan dengan perjanjian penyelesaian.
(TribunTravel.com/ni)
Kumpulan artikel viral