Ketika dunia menyaksikan salah satu episode konflik paling kejam yang terjadi, pengguna media sosial telah berusaha menghindari sensor online dan penyaringan konten dalam konten Palestina atau pro-Palestina.
Berbagai pengguna telah melihat penurunan nyata dalam jangkauan Insta Story dan unggahan mereka, terutama tentang apapun yang berkaitan dengan Gaza dan kekejaman yang terjadi di sana.
Baca juga: McDonalds Kendari Digeruduk Massa, Lakukan Aksi Boikot Sambil Kibarkan Bendera Palestina
"Warga Palestina menemukan cara-cara kreatif, seperti menghilangkan tanda baca, mengubah huruf dalam kata-kata, atau mencampurkan pernyataan politik dengan foto pribadi untuk mengatasi dan bermain-main dengan algoritma guna mencegah postingan dihapus, disensor, atau ditandai," ujar Mona Shtaya. manajer advokasi lokal di 7amleh, Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial, kepada Washington Post.
Sesuatu yang sederhana dan cukup biasa seperti sepotong semangka telah berhasil melampaui sensor dan upaya pembungkaman.
Hal ini tetap menjadi tanda perlawanan Palestina yang mencerminkan curahan solidaritas dan aktivisme yang tidak mengenal batas.
(TribunTravel.com/SA)