TRIBUNTRAVEL.COM - Malta adalah negara kepulauan kecil di Mediterania dengan populasi sekitar setengah juta jiwa yang terletak di lepas pantai Sisilia.
Malta adalah rumah bagi beberapa reruntuhan Neolitik paling luar biasa di wilayah tersebut.
Baca juga: Kepulauan Malta Akan Bayar Wisatawan untuk Berkunjung saat Musim Panas Ini, Kenapa?
Baca juga: Viral Suami Istri Hidup Selama 31 Tahun di Pulau Terapung yang Mereka Bangun Sendiri
Di pulau Gozo di Malta, pengunjung dapat melihat kuil Ġgantija.
Kuil Ġgantija (bersama dengan Kuil Megalitikum lainnya di Malta) dianggap sebagai satu bangunan berdiri bebas tertua di dunia.
Baca juga: Rumah Mewah Baru Lionel Messi Seharga Rp 1,5 Triliun, Terletak di Pulau Eksklusif Miami
Baca juga: Itinerary Sentosa 1 Hari, Nyantai di Pulau Siloso hingga Berpetualang di Universal Studios Singapore
Malta adalah negara kecil dengan sejarah panjang yang menakjubkan.
Selain kuil Ġgantija, ada banyak situs bersejarah luar biasa lainnya yang dapat dilihat di Malta (satu yang paling luar biasa adalah kompleks Hipogeum bawah tanah Neolitikum Ħal Saflieni ).
Baca juga: 7 Tempat Wisata Hits di Phuket Thailand, dari Rumah Terbalik hingga Pulau Rakha Buat Bulan Madu
Usia Luar Biasa Kompleks Kuil Ġgantija
Gozo adalah pulau terbesar kedua di Malta (rumah bagi sekitar 31.000 orang) dan terkenal dengan kuil Ġgantija-nya.
'Ġgantija' berarti "Raksasa" dalam bahasa Malta dan merupakan Kuil Megalitik tertua di Malta.
Situs ini terletak di dataran tinggi Xagħra di tengah pulau Gozo.
Kompleks Kuil Ġgantija berasal dari periode Neolitik (Zaman Batu) sekitar 3600 hingga 2500 SM menjadikannya lebih tua dari piramida Mesir.
Selama ini, ada anggapan bahwa bangunan tersebut adalah bangunan keagamaan buatan manusia tertua di dunia, namun penemuan di Gobeki Tepe dan situs terkait di Turki mengubah hal tersebut (usia Gobeki Tepe setidaknya dua kali lipat).
Di tempat lain di Prancis, pengunjung dapat menemukan megalit Locmariaquer dengan menhir raksasa di Brittany yang berusia sekitar seribu tahun lebih tua dari kuil Ġgantija.
Situs arkeologi ini memiliki dua bangunan yang dibangun antara sekitar tahun 3600 SM dan sekitar tahun 3200 SM.
Kuil-kuil itu besar; yang selatan dulunya tingginya sekitar 6 meter atau 20 kaki.