Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tidur saat Naik Pesawat Bisa Jadi Kesalahan Besar, Pramugari Ungkap Alasannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang pesawat. Tetap terjaga selama penerbangan ternyata dapat membuat penumpang mengatasi jetlag menurut seorang pramugari.

Seorang ahli menyatakan bahwa waktu yang dipilih untuk mendarat di tujuan liburan juga penting.

Dr Deborah Lee , dari Dr Fox Online Pharmacy mengatakan, "Jet lag diketahui lebih buruk bagi mereka yang bepergian ke timur dibandingkan mereka yang bepergian ke barat.

"Hal ini diduga karena ketika bepergian ke timur, waktu tidur tiba lebih awal (misalnya jam 11 malam di Paris adalah 5 sore di Miami), dan lebih sulit untuk tidur lebih awal dari waktu biasanya," imbuhnya.

Ilustrasi penumpang pesawat. Tetap terjaga selama penerbangan ternyata dapat membuat penumpang mengatasi jetlag menurut seorang pramugari. (Flickr/ Bernal Saborio)

Baca juga: Viral Video di Tiktok Penumpang Pesawat Merinding Melihat Perbandingan Langit Jogja dengan Jakarta

Dia juga menyarankan untuk menghindari alkohol saat terbang atau terlalu banyak minum teh dan kopi.

Dr Deborah berkomentar, "Alkohol menekan produksi melatonin, sehingga mengganggu ritme sirkadian.

"Awalnya mungkin membuat mengantuk, tetapi alkohol dipecah dalam tubuh menjadi asetaldehida, yang merupakan stimulan," jelasnya.

Tidak hanya itu, kafein adalah stimulan psikoaktif.

Kafein menyebabkan kewaspadaan dan sering digunakan untuk melawan kantuk pada mereka yang perlu tetap terjaga.

Artinya, kedua zat tersebut dapat memengaruhi siklus tidur dan kemampuan untuk tertidur sehingga merupakan ide yang buruk untuk dikonsumsi karena berisiko mengalami jet lag.

Baca juga: Pramugari Sarankan Penumpang Pesawat Pakai Kacamata Hitam Sesaat Setelah Mendarat, Ini Alasannya

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.