Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Wanita Terbang 14 Jam Buat Cari Koper Senilai Rp 61,5 Juta Miliknya yang Hilang, tapi Tak Ditemukan

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi koper mewah berisi barang mahal. Wanita terbang dari Malaysia ke Jerman untuk mencari koper mewah senilai Rp 61,5 juta miliknya yang hilang, namun tak dapat ditemukan.

Ortega dan suaminya hanya berada di Jerman selama sehari, dan pada akhirnya, ia masih belum membawa kopernya atau informasi terbaru tentang di mana barang tersebut berada.

Setelah menghubungi Lufthansa dan mengetahui bahwa mereka masih belum menemukan tasnya, Ortega kembali ke salah satu rumahnya di Filipina.

Sesampainya di Filipina, ia tidak menghentikan pencariannya.

"Setiap hari saya menelepon dan mengirim email ke Lufthansa untuk meminta kabar terbaru tentang bagasi saya yang hilang," ujar Ortega.

Namun karena perwakilan layanan pelanggan tidak ditempatkan di bandara Munich atau Frankfurt, dia mengatakan mereka tidak pernah mendapatkan informasi terbaru khusus mengenai kasusnya.

Baca juga: Pramugara Jelaskan Mengapa Penumpang Dilarang Langsung Berdiri setelah Pesawat Mendarat

Dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Insider, perwakilan Lufthsana mengatakan bahwa pelancong dapat melaporkan kehilangan bagasi hingga 21 hari setelah kedatangan.

Lufthansa kemudian melakukan pencarian intensif atas bagasi yang hilang setidaknya selama 90 hari, terlepas dari apakah klaim kompensasi telah dibuat oleh para pelancong atau belum.

Namun, Lufthansa tidak menanggapi permintaan komentar mengenai kasus Ortega secara spesifik.

Lufthansa A300. (Flickr/allen watkin)

Maskapai beri kompensasi

Sekitar hari ke-20 pasca koper Ortega yang hilang, Lufthansa memberikan 1.700 Dolar AS sebagai kompensasi.

Dalam pernyataan yang dikirimkan kepada Insider, perwakilan Lufthansa mengatakan, "Konvensi Montreal telah menetapkan peraturan yang mengikat mengenai kerusakan atau kehilangan bagasi."

"Konvensi tersebut, yang merupakan perjanjian yang disepakati dengan sebagian besar negara maju, menguraikan peraturan yang harus dipatuhi oleh maskapai penerbangan ketika menyangkut klaim atas bagasi yang tertunda, hilang, atau rusak," sambungnya.

Forbes melaporkan bahwa pada Januari 2023, kompensasi maksimum adalah sekitar 1.731 Dolar AS, mendekati jumlah yang diterima Ortega.

Berangkat lagi ke Jerman

Pada Juli 2023, Ortega pun memutuskan untuk melacak keberadaan kopernya dengan melakukan perjalanan dari Malaysia ke Jerman.

Halaman
123