Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gegara Tak Pakai Hijab, Wanita Ini Dipecat dari Pekerjaan dan Mobilnya Disita

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perempuan Muslim memakai hijab.

Dia menambahkan: "Republik Islam ingin menunjukkan bahwa mereka dapat melakukan apa pun dalam menegakkan kewajiban berjilbab. Mereka ingin menampilkan diri mereka kepada masyarakat internasional sebagai orang yang menjauh dari kekerasan namun, pada kenyataannya, mereka melaksanakannya ttindakan ini secara diam-diam. Mereka benar-benar menciptakan ketakutan dalam keberadaan kita."

Agnes Callamard, Sekretaris Jenderal Amnesty International, mengatakan: "Pemolisian moralitas di Iran telah kembali. Tindakan keras yang dilakukan saat ini semakin intensif dengan adanya teknologi pengawasan massal yang mampu mengidentifikasi perempuan yang tidak mengenakan hijab di mobil dan ruang pejalan kaki mereka."

"Komunitas internasional tidak boleh berpangku tangan ketika pemerintah Iran semakin meningkatkan penindasan terhadap perempuan dan anak perempuan."

Baca juga: Viral Foto Jennie BLACKPINK Pakai Hijab di Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi

Ilustrasi mobil. (Flickr/nakhon100)

Dia berpendapat bahwa pemerintah di seluruh dunia harus melakukan segala daya mereka untuk mendukung perempuan dan anak perempuan yang melarikan diri dari penganiayaan berbasis gender dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius di negara tersebut, serta memastikan mereka dapat mengakses prosedur pengungsi yang cepat dan aman.

Callamard menambahkan: "Dalam situasi apa pun mereka tidak boleh dikembalikan secara paksa ke Iran."

Baca juga: 7 Tradisi Idul Adha dari Sejumlah Negara, Ada Pakistan hingga Iran

Perempuan terlihat diserang oleh para pejabat di ibu kota Iran, Teheran, dan juga di kota utara Rasht baru-baru ini, di mana pasukan keamanan mengarahkan gas air mata kepada mereka yang membantu perempuan melarikan diri dari penangkapan di Rasht.

Protes meletus di seluruh Iran setelah kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada pertengahan September tahun lalu.

Wanita Kurdi berusia 22 tahun itu meninggal setelah ditahan oleh polisi moral karena diduga melanggar aturan ketat Iran tentang hijab.

Baca juga: 5 Negara yang Melarang Perayaan Hari Valentine, Termasuk Malaysia dan Iran

Para perempuan melambaikan hijab mereka, melemparkannya ke dalam api unggun dan memotong rambut mereka selama protes yang merupakan demonstrasi terbesar yang mengguncang jalan-jalan di Iran dalam tiga tahun terakhir.

(TribunTravel.com/nrlintaniar)

Kumpulan artikel viral