Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Asyik! Pemerintah Beri Subsidi Tarif LRT Jabodebek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LRT Jabodebek tampak dari luar, Rabu (18/11/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Para penumpang LRT Jabodebek nantinya bakal menikmati tarif yang lebih terjangkau.

Pasalnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan telah merumuskan pemberian subsidi tarif LRT Jabodebek.

Rangkaian LRT Jabodebek. (Dok. KAI)

Melansir situs resmi Kemenhub, Rumusan subsidi tarif LRT Jabodebek ini dibuat dengan memperhatikan kemampuan atau daya beli masyarakat.

Selain itu, kebijakan juga ditujukan untuk mendorong minat masyarakat agar beralih ke angkutan massal.

Baca juga: Gaya Desta Foto Bareng Jokowi di LRT Jabodebek, Naik Bareng dari Bekasi sampai Dukuh Atas Jakarta

Formulasi perhitungan tarif LRT Jabodebek telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 25 Tahun 2023 Tentang Penyelenggaraan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek.

Selanjutnya, besaran tarif bersubsidi LRT Jabodebek juga telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 67 tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan (LRT) Terintegrasi Jabodebek untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.

"Pemerintah menetapkan tarif LRT melalui Public Service Obligation (PSO) atau Kewajiban Pelayanan Publik, dengan membiayai selisih dari biaya yang diusulkan oleh operator LRT Jabodebek, agar biayanya lebih terjangkau bagi masyarakat banyak," ujar Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Risal mengatakan, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) telah melakukan studi dalam menetapkan tarif yang terjangkau.

Baca juga: Pastikan Kesiapan Operasional LRT Jabodebek dan KCJB, Kemenhub Gandeng Dua Perusahaan Asal Inggris

Sejumlah kajian dilakukan dalam penghitungan tarif tersebut.

Di antaranya yakni ability to pay (ATP) atau kemampuan untuk membayar, willingness to pay (WTP) kemauan untuk membayar, berapa tarif moda transportasi lainnya sebagai pembanding, dan berapa biaya operasional yang dikeluarkan oleh operator.

Depo LRT Jabodebek yang berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur, Kabupaten Bekasi, dengan luas sekira 100.000 meter persegi. (Dok. PT KAI)

"Dari hasil kajian tersebut, ditetapkan melalui Keputusan Menhub Nomor 67 tahun 2023 bahwa besaran tarif LRT Jabodebek yaitu Rp 5.000 untuk 1 Km pertama dan Rp 700 untuk km selanjutnya," tutur Risal.

"Di satu sisi kami memperhatikan daya beli masyarakat dan di sisi lain kami juga memperhatikan keberlangsungan dari operator yang mengoperasikan LRT Jabodebek," ucapnya," imbuhnya.

Risal mencontohkan perbandingan tarif usulan dari operator (belum disubsidi) dengan tarif bersubsidi di beberapa rute.

Baca juga: Catat! Rute LRT Jabodebek, Lewati 18 Stasiun

Misal untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Jatimulya sepanjang ± 28 km, tarif usulan operator sebesar Rp 37.268, sementara tarif bersubsidinya yaitu sebesar Rp 23.900 (PSO sebesar 36 persen).

Kemudian untuk rute Stasiun Dukuh Atas - Harjamukti sepanjang ± 25 km, tarif usulan dari operator sebesar Rp 33.275, sementara tarif bersubsidinya sebesar Rp 21.800 (PSO sebesar 34%).

Halaman
12