Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pastikan Kesiapan Operasional LRT Jabodebek dan KCJB, Kemenhub Gandeng Dua Perusahaan Asal Inggris

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkaian LRT Jabodebek yang rencananya akan beroperasi secara komersial akhir Juli 2023 mendatang.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan kesiapan operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Hal itu diwujudkan dengan kerja sama antar Kemenhub dengan dua perusahaan konsultan asal Inggris.

Cooperation of Commitment (COC) antara Kemenhub dengan PT Mott Macdonald Indonesia dan The Crossrail International, yang telah ditandatangani pada Senin (16/1/2023) dan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins. (Dok. Kemenhub)

Melansir rilis resmi Kemenhub, kedua perusahaan asal Inggris yang bekerja sama dengan Kemenhub yakni The Crossrail International dan PT Mott Macdonald Indonesia.

Kerja sama tersebut tertuang dalam komitmen kerja sama (cooperation of commitment/COC) yang telah ditandatangani pada Senin (16/1/2023).

Baca juga: Kemenhub Catat 3,9 Juta Orang Naik Angkutan Umum saat Libur Nataru, Kereta Api Jadi Favorit

Penandatanganan COC disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi serta Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.

“Kedua proyek ini sedang menuju tahap akhir konstruksi, dan diharapkan kerja sama ini akan memastikan operasional kedua moda transportasi tersebut dapat dilakukan pada tahun ini dengan tingkat keselamatan yang baik,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa Inggris merupakan salah satu negara yang memiliki pengalaman baik dalam membangun infrastruktur perkeretaapian dengan berbagai teknologi dan inovasinya.

“Pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang dimiliki dapat kita manfaatkan untuk melakukan transfer knowledge dan alih teknologi di bidang perkeretaapian,” tutur Budi Karya Sumadi.

Kedua proyek, baik LRT Jabodebek maupun Kereta Cepat Jakarta-Bandung sama-sama menggunakan teknologi yang tinggi.

Baca juga: Kemenhub Terus Kembangkan Angkutan Massal Perkotaan yang Ramah Lingkungan

LRT Jabodebek dikembangkan dengan Communication-Based Train Control (CBTC) dan sistem Grade of Automation (GoA) level 3.

Teknologi canggih tersebut memungkinkan LRT Jabodebek dioperasikan tanpa masinis.

Sementara itu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung menggunakan teknologi GSM-R yang merupakan pertama kalinya digunakan di Indonesia.

Depo LRT Jabodebek yang berlokasi di Kecamatan Bekasi Timur, Kabupaten Bekasi, dengan luas sekira 100.000 meter persegi. (Dok. PT KAI)

Kerja sama antara Indonesia dan Inggris khususnya di sektor transportasi sudah terjalin dengan baik.

Satu di antaranya yaitu pengembangan proyek MRT Jakarta melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dilakukan pada 2022 lalu.

“Dengan adanya kerja sama konsultasi pra-operasional LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, diharapkan akan semakin memperkuat hubungan kerja sama antara kedua negara,” pungkas Budi Karya Sumadi.

Baca juga: Kemenhub Dorong Kesetaraan Aksesibilitas Transportasi Bagi Kelompok Rentan

Halaman
123