Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ilmuwan Ungkap Cara Urus Astronaut Meninggal di Luar Angkasa, Seperti Apa?

Penulis: Ratna Widyawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi astronaut. Tak banyak yang tahu ada beberapa astronaut yang meninggal saat menjalankan tugas di luar angkasa, ilmuwan ungkap cara mengurusnya.

NASA sudah memiliki protokol terperinci untuk peristiwa semacam itu.

Baca juga: Berburu Mars di Gurun Paling Ekstrim di Bumi

Karena pengembalian cepat itu, kemungkinan pengawetan tubuh tidak akan menjadi perhatian utama NASA.

Sebaliknya, prioritas utama adalah memastikan kru yang tersisa kembali dengan selamat ke Bumi.

Baca juga: 4 Gurun Paling Berbahaya di Dunia, Iklimnya Ada yang Mirip dengan Mars

Keadaan akan berbeda jika seorang astronaut meninggal dalam perjalanan 300 juta mil ke Mars.

Dalam skenario itu, kru mungkin tidak akan bisa berbalik dan kembali.

Sebaliknya, seseorang yang meninggal tersebut kemungkinan besar akan kembali ke Bumi bersama dengan kru di akhir misi, yang akan terjadi beberapa tahun kemudian.

Sementara itu, astronaut mungkin akan mengawetkan jenazah di ruang terpisah atau kantong jenazah khusus.

Suhu dan kelembapan yang stabil di dalam kendaraan luar angkasa secara teoritis akan membantu mengawetkan tubuh.

Tapi semua skenario itu hanya berlaku jika seseorang meninggal di lingkungan bertekanan, seperti stasiun luar angkasa atau pesawat luar angkasa.

Apa yang akan terjadi jika seseorang keluar ke luar angkasa tanpa perlindungan pakaian antariksa?

Seketika astronaut akan hampir mati.

Hilangnya tekanan dan paparan ruang hampa akan membuat astronaut tidak mungkin bernapas, dan darah serta cairan tubuh lainnya akan mendidih.

Apa yang akan terjadi jika seorang astronaut pergi ke Bulan atau Mars tanpa pakaian antariksa?

Bulan hampir tidak memiliki atmosfer, meski jumlahnya yang sangat kecil.

Mars memiliki atmosfer yang sangat tipis , dan hampir tidak ada oksigen.

Halaman
123