“Itu untuk antisipasi ada kobaran api yang semakin meningkat. Ternyata alhamdulilah di situ dekat damkar jadi bisa langsung dilakukan tindakan."
"Jadi pindah ke belakang sudah setelah crash (tabrakan),” jelasnya.
Ixfan mengatakan masinis KA Brantas dan asistennya telah mendapatkan pengecekan kesehatan.
“Kondisi fisik diperiksa alhamdulilah baik. Cuma kami memberikan waktu istirahat kepada masinis karena ada unsur trauma, gangguan psikologis. Jadi kemarin hingga saat ini masih dalam rentang waktu istirahat,” bebernya.
Terkait kemungkinan keduanya mendapat penghargaan khusus, dia akan menyampaikan ke pihak perusahaan.
“Kalau itu nanti akan disampaikan ke pihak perusahaan. SOP apa yang sudah dilakukan, tindakan out of the box apa yang dilakukan."
"Jadi kalau memang sudah sesuai dengan SOP kerjanya, memang layaknya seperti itu. Tapi jika memang ada tindakan penyelamatan yang mengamankan nyawa orang banyak itu akan dikaji, layak tidaknya untuk mendapatkan apresiasi,” jelasnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Pantau Langsung Proses Pembersihan Pasca Kecelakaan Kereta Api vs Truk Tronton
Alasan Kenapa Kereta Api Tidak Bisa Berhenti Mendadak, KAI Beri Penjelasan
Kejadian tabrakan antara kereta api (KA) Brantas dan truk tronton di Semarang sempat membuat heboh warganet.
Diketahui pada Selasa (18/7/2023), KA Brantas mengalami tabrakan hebat dengan truk hingga menyebabkan kebakaran.
Insiden kecelakaan KA Brantas berlangsung cukup dramatis sehingga membuatnya viral di media sosial.
Hal ini lantas membuat banyak orang bertanya-tanya, kenapa kereta api tak bisa berhenti secepetnya untuk menghindari kecelakaan?
Menjawab pertanyaan tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) lantas angkat bicara.
Melalui Instagram resmi @kai121_ , KAI mengatakan bahwa kereta api memang tidak bisa mengerem secara mendadak.
Hal ini berkaitan dengan faktor rangkaian kereta api yang panjang dan berat.