Mengingat kereta api di Indonesia memakai sistem pengereman udara, maka rumus yang dipakai adalah rumus minden, yaitu sebagai berikut.
Baca juga: Detik-detik Mencekam KA Brantas Tertemper truk, Perjalanan Kereta Api Lainnya Sempat Tersendat
Berikut adalah contoh simulasi jarak yang dibutuhkan lokomotif untuk berhenti.
Sebagai infromasi, perhitungan di atas adalah simulasi di wilayah Daerah Operasi 8 Surabaya.
Perhitungan dapat berbeda, tergantung faktor-faktor yang memengaruhi jarak pengereman seperti yang dijelaskan di atas.
Bisa Berakibat Fatal
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya kalau rem pada kereta api bekerja dengan tekanan udara.
Di mana rem pada roda akan dihubungkan ke piston dan susunan silinder.
Saat pengereman terjadi, mekanisme yang mengurangi tekanan udara pada kereta api akan memaksa rem mengunci dengan roda.
Jika tekanan dilepaskan secara tiba-tiba, maka akan menyebabkan pengereman yang tidak seragam.
Sehingga rem bekerja lebih dulu dari titik keluarnya udara dan bisa berakibat fatal.
Apabila hal ini terjadi dapat menyebabkan kereta dan gerbong tergelincir atau terseret atau terguling.
Baca juga: 2 Kecelakaan Kereta Api Terjadi dalam Sehari, Gegara Truk Mogok, Ada di Lampung dan Semarang
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal berita viral di sini.