Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menguak Kisah Penumpang yang Jatuh dari Pesawat dan Harus Bertahan 11 Hari di Hutan Amazon

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan hutan Amazon di utara Manaus, Brasil. Seorang penumpang pesawat yang selamat harus bertahan hidup selama 11 hari di Hutan Amazon.

TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang yang berhasil selamat dari jatuhnya pesawat, harus bertahan hidup selama 11 hari di hutan Amazon.

Ini bukan fiksi, melain pengalaman yang dialami seorang penumpang pesawat bernama Juliane Koepcke.

Baca juga: Rekomendasi 3 Tiket Pesawat Jogja-Padang, Harga Naik Lion Air Mulai Rp 1,7 Juta

Ilustrasi Hutan Amazon dari ketinggian. (Ivars Utin?ns on Unsplash)

Baca juga: 5 Tiket Pesawat Sriwijaya Air Rute Makassar-Jakarta 2023, Cek Harga & Jadwal Penerbangan

Juliane Koepcke adalah korban jatuhnya pesawat di hutan Amazon yang berhasil selamat.

Meski selamat dari kecelakaan pesawat, Juliane Koepcke harus menjalani beratnya bertahan hidup di hutan Amazon selama sebelas hari.

Baca juga: Cerita Cewek Dapat Gebetan Baru saat Naik Pesawat, Bermodal Nulis Pesan Singkat di Tisu

Baca juga: Rekomendasi 3 Tiket Pesawat Padang-Jakarta Termurah, Naik Citilink Harga Mulai Rp 1,5 jutaan

Dilansir dari amusingplanet, Juliane Koepcke yang saat itu berusia tujuh belas tahun baru saja lulus dari sekolah menengah di Lima.

Dia bersama ibunya hendak kembali ke rumah yang berada di stasiun penelitian biologi Panguana, jauh di dalam hutan Amazon sekitar 150 km selatan Pucallpa.

Stasiun penelitian biologi Panguana (Peru) pada Tahun 1971. (Maria Koepcke atau Hans-Wilhelm Koepcke, CC BY-SA 3.0 , via Wikimedia Commons)

Dia telah tinggal di Panguana, selama tiga tahun bersama ibunya, Maria, dan ayahnya, Hans-Wilhelm Koepcke, keduanya ahli zoologi.

Penerbangan mereka pada malam Natal 1971, dan pesawat sudah terlambat tujuh jam.

Baru menjelang tengah hari Juliane dan ibunya akhirnya naik pesawat.

Penerbangan ke Pucallpa seharusnya berlangsung kurang dari satu jam.

Sekira 25 menit setelah lepas landas, Penerbangan LANSA 508 terbang ke daerah badai dan mengalami turbulensi parah yang menyebabkan pesawat mulai bergetar hebat.

Kompartemen di atas terbuka, menghujani penumpang dan awak dengan bagasi dan hadiah Natal.

Pesawat bisa saja berbalik tetapi ada tekanan untuk memenuhi jadwal liburan, sehingga pilot terus terbang.

Setelah sekira sepuluh menit, Juliane melihat kilatan cahaya yang sangat terang mengenai sayap kiri pesawat.

Dia mendengar ibunya berkata, "Itulah akhirnya, semuanya sudah berakhir."

Halaman
1234