TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang penumpang yang berhasil selamat dari jatuhnya pesawat, harus bertahan hidup selama 11 hari di hutan Amazon.
Ini bukan fiksi, melain pengalaman yang dialami seorang penumpang pesawat bernama Juliane Koepcke.
Baca juga: Rekomendasi 3 Tiket Pesawat Jogja-Padang, Harga Naik Lion Air Mulai Rp 1,7 Juta
Baca juga: 5 Tiket Pesawat Sriwijaya Air Rute Makassar-Jakarta 2023, Cek Harga & Jadwal Penerbangan
Juliane Koepcke adalah korban jatuhnya pesawat di hutan Amazon yang berhasil selamat.
Meski selamat dari kecelakaan pesawat, Juliane Koepcke harus menjalani beratnya bertahan hidup di hutan Amazon selama sebelas hari.
Baca juga: Cerita Cewek Dapat Gebetan Baru saat Naik Pesawat, Bermodal Nulis Pesan Singkat di Tisu
Baca juga: Rekomendasi 3 Tiket Pesawat Padang-Jakarta Termurah, Naik Citilink Harga Mulai Rp 1,5 jutaan
Dilansir dari amusingplanet, Juliane Koepcke yang saat itu berusia tujuh belas tahun baru saja lulus dari sekolah menengah di Lima.
Dia bersama ibunya hendak kembali ke rumah yang berada di stasiun penelitian biologi Panguana, jauh di dalam hutan Amazon sekitar 150 km selatan Pucallpa.
Dia telah tinggal di Panguana, selama tiga tahun bersama ibunya, Maria, dan ayahnya, Hans-Wilhelm Koepcke, keduanya ahli zoologi.
Penerbangan mereka pada malam Natal 1971, dan pesawat sudah terlambat tujuh jam.
Baru menjelang tengah hari Juliane dan ibunya akhirnya naik pesawat.
Penerbangan ke Pucallpa seharusnya berlangsung kurang dari satu jam.
Sekira 25 menit setelah lepas landas, Penerbangan LANSA 508 terbang ke daerah badai dan mengalami turbulensi parah yang menyebabkan pesawat mulai bergetar hebat.
Kompartemen di atas terbuka, menghujani penumpang dan awak dengan bagasi dan hadiah Natal.
Pesawat bisa saja berbalik tetapi ada tekanan untuk memenuhi jadwal liburan, sehingga pilot terus terbang.
Setelah sekira sepuluh menit, Juliane melihat kilatan cahaya yang sangat terang mengenai sayap kiri pesawat.
Dia mendengar ibunya berkata, "Itulah akhirnya, semuanya sudah berakhir."