Melihat sebagian besar dari mereka bersatu kembali dengan sang anak memberinya harapan bahwa suatu hari dia juga akan memeluk Yuechuan lagi.
Meski semakin tua dan merasa semakin lelah setiap tahun, dia tidak pernah menyerah.
Sebaliknya, dia hanya berusaha lebih keras dalam beberapa tahun terakhir, bahkan beralih ke teknologi pengenalan wajah.
Selama dua dekade terakhir mencari putranya, Lei Wuze bertemu dengan lebih dari 300 polisi.
Baca juga: Viral Fans Taylor Swift Nyamar Jadi Hantu Demi Nonton Konser, Rela Bolos Kerja & Izin Sakit ke Bos
Ia juga mengunjungi ratusan kota di seluruh China, bergegas ke sana untuk mencari jejak samar keberadaan Yuechuan.
Dia selalu pulang dengan kecewa, namun tidak untuk tahun yang menggembirakan ini.
Anugrah Lei Wuze datang dari perangkat lunak pengenalan wajah mutakhir yang dijuluki "Face Recognition 2.0 Prototype" oleh pers China .
Alat itu digunakan oleh polisi untuk menemukan kemungkinan kecocokan menggunakan model penuaan berdasarkan foto Yuechuan saat masih anak-anak.
Awal tahun ini, Lei Wuze diberi tahu bahwa DNA-nya sangat cocok dengan pria berusia 26 tahun di Shenzen, lebih dari 900 kilometer jauhnya dari tempat penculikan Yuechuan.
Tes DNA kedua dilakukan dan kecocokan dikonfirmasi.
Menariknya, Lei Wuze pernah ke Shenzhen beberapa kali, bahkan pernah tinggal beberapa kilometer dari rumah Yuechuan, tapi dia selalu pulang tanpa hasil.
Baca juga: Video Viral di TikTok, Karyawan Mixue Bentak Pelanggan sampai Nangis, Minta Maaf & Dipecat
Setelah penculikan Yuechuan, Lei Wuze dan istrinya memiliki seorang putri, tetapi mereka tidak pernah menyerah untuk menemukan putra mereka.
Di akhir hidupnya, ayah Wuze memintanya untuk membawa Yuechuan pulang, dan dia mengabdikan seluruh hidupnya untuk tujuan ini.
Dia memposting selebaran di seluruh China, pergi ke acara TV dan siaran radio, serta selalu aktif dalam media sosial.
Lei Wuze memperkirakan bahwa dia mendedikasikan lebih dari 70 persen waktunya selama 22 tahun terakhir untuk menemukan Yuechuan.