Masa tanggap darurat 14 hari
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan masa tanggap darurat usai banjir lahar dingin di Lumajang pada Jumat sore.
"Tanggap darurat selama 14 hari, suratnya sudah saya tanda tangani. Saya menunjuk Pak Sekda untuk memimpin satgas bencana dan pendataan terus kita lakukan," ungkap Thoriqul Haq, dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Kronologi Meninggalnya Mahasiswi Undip saat Mendaki Gunung Lawu, Sempat Muntah dan Sesak Napas
Thoriqul mengatakan, intensitas hujan juga masih sangat tinggi dan aliran lahar Semeru tidak bisa diprediksi.
"Kita juga melihat situasi beberapa hari ini, intensitas hujan masih sangat tinggi, aliran lahar Semeru ini tidak bisa prediksi," katanya.
Akibat intensitas hujan yang masih tinggi, warga diminta untuk tetap waspada karena banjir lahar dingin masih mengintai.
Warga yang rumahnya berada di tepi bantaran sungai aliran lahar Semeru akhirnya dievakuasi demi alasan keamanan.
Adapun lokasi pengungsian ditempatkan di balai desa yang jauh dari aliran sungai.
Sebelumnya dilaporkan Surya.co.id, Gunung Semeru kembali menunjukkan peningkatan aktivitas, yakni erupsi pada Senin (26/6/2023) sekira pukul 19.10 WIB.
Tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimum 23 mm, lama gempa 633 detik, dan jarak luncur 5 kilometer dari puncak arah Besuk Kobokan, Lumajang, Jawa Timur.
Saat itu, Pos Pantau Gunungapi Semeru memberikan rekomendasi agar tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Pos Pantau Gunungapi Semeru pun mengimbau warga untuk mewaspadai potensi awan panas guguran , guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Selain itu, potensi lahar juga harus diwaspadai pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Gunung Semeru Siaga Level 3, Pengunjung & Masyarakat Diimbau Batasi Aktivitas
Baca juga: Viral Benda Bercahaya Melintas di Langit Gunung Semeru, Ini Penjelasan Para Ahli
Baca tanpa iklan