Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Perjalanan Terkutuk Kapal Endurance dan Penemuan Ajaibnya Selama Seabad Kemudian

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto diambil oleh ekspedisi Endurance22 yang diselenggarakan oleh Falklands Maritime Heritage Trust

TRIBUNTRAVEL.COM - Pada bulan November 1915, sebuah ekspedisi ke Antartika memburuk ketika kapal tim, Endurance, dihancurkan di bawah tekanan lapisan es yang tebal dan tenggelam ke dasar Laut Weddell.

Kisah kapal tersebut menjadi legenda, dan para penjelajah serta sejarawan telah berusaha menemukan tempat peristirahatan terakhirnya selama lebih dari satu abad.

Baca juga: Tawarkan Perjalanan ke Luar Angkasa usai Tragedi Kapal Selam Titan, Perusahaan Ini Banjir Kecaman

Frank Hurley dari ekspedisi 'Endurance' Ernest Shackleton ke Antartika, 1915 (picryl)

Baca juga: Puing-puing Kapal Selam Wisata Titanic yang Meledak Telah Dibawa ke Darat, Begini Penampakannya

Dengan beberapa kegagalan dalam pembukuan, banyak yang bertanya-tanya apakah Endurance akan ditemukan atau apakah akan berbaring tanpa gangguan dan hilang dari manusia di kuburan esnya selamanya.

Jawaban atas pertanyaan itu datang pada Februari 2022, ketika kru penelitian multinasional mengambil tantangan dan menjelajahi perairan beku Laut Weddell dengan teknologi bawah air baru untuk mencari kapal yang hancur itu.

Ernest Shackleton dan Pelayaran Endurance

Dilansir dari allthatsinteresting, kisah Endurance dimulai dengan satu orang: Ernest Shackleton.

Penjelajah kelahiran Irlandia ini memiliki hasrat untuk memimpin ekspedisi ke lanskap beku Kutub Selatan yang tidak ramah.

Sebelum memimpin ekspedisi Endurance, Shackleton berpartisipasi dalam setidaknya dua ekspedisi lain ke Kutub Selatan.

Dia menjadi tokoh populer di negara asalnya, sering menghadiri kuliah dan menulis buku tentang pengalamannya.

Petualangan terbesar Shackleton dimulai pada tahun 1914 dengan peluncuran Imperial Trans-Atlantic Expedition.

Baca juga: Bukan Titanic, 5 Bangkai Kapal Terdalam yang Diketahui dalam Sejarah

Anggota kru tidak berhasil membebaskan Endurance dari es. (Frank Hurley/Scott Polar Research Institute, Universitas Cambridge)

Baca juga: Kenangan Ibunda Korban Kapal Selam Wisata Titanic: Suleman Ingin Pecahkan Rekor Main Rubik di Laut

Tujuannya adalah untuk mengarungi awak yang terdiri dari sekitar 56 orang yang dibagi di antara dua kapal ke Teluk Weddell di Antartika.

Dari sana, para kru akan melakukan penyeberangan darat pertama di benua itu dan menyelesaikan perjalanan mereka di Laut Ross.

Shackleton berlayar dengan Endurance, sebuah kapal yang dibangun untuk menahan suhu yang sangat rendah.

Di atas kapal juga ada kapten kapal, ilmuwan, dan fotografer.

Pada 8 Agustus 1914, Endurance meninggalkan Plymouth, Inggris, dan berlayar ke Buenos Aires, Argentina.

Halaman
1234