Nihaya Rawi menyebutkan bahwa dirinya pensiunan kepala KUA Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Ia bukanlah seorang konglomerat yang dapat dengan mudah mengeluarkan uang untuk naik haji setiap tahun.
"Saya ini keluarga pejabat Depag (Departemen Agama), tapi level kecamatan di Sumatera," ungkapnya.
Lalu, dari mana Nihaya Rawi mendapatkan ongkos untuk naik haji?
Nihaya Rawi lalu menyebutkan sumber dana sehingga dirinya bisa berangkat haji untuk membimbing para jemaah.
Baca juga: Jelang Musim Haji 2023, Garuda Indonesia Siapkan 14 Armada Pesawat Berbadan Lebar
"Saat daftar di KBIH Tiap jamaah sudah komitmen beri biaya tambahan untuk manasik dan bimbingan. Itulah yang saya kumpul untuk setoran awal dan pelunasan," jelasnya.
Meski demikian, Nihaya Rawi juga ikut mengeluarkan uang dari dana pribadinya saat pendaftaran sebagai pembimbing.
Hal ini karena tidak ada dispensasi bagi para pembimbing haji.
Ungkap rahasia doa di depan Kabah
Menurut Nihaya Rawi, uang bukanlah perkara utama yang dapat membuatnya naik haji hingga 20 kali.
Ia mengatakan, dirinya naik haji bukan karena uang setoran belaka.
Selain niat, Nihaya Rawi juga punya amalan khas yang selalu dilakukan saat naik haji.
Disebutkan Nihaya Rawi, ia selalu memanjatkan doa di depan Kabah saat haji wada' (rukun haji terakhir sebelum kembali ke Tanah Suci).
"Allahumma ya Allah, aku balik sebentat saja. Aku mau ajak kawan-kawanku, balik ke sini. Lagi. Ya, Allah sampaikan aku kemari ya Allah," ucap Nihaya Rawi mengungkap rahasia doanya.
Selain itu, Nihaya Rawi punya cara unik saat haji wada'.