Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Menelusuri Fenomena Ariel School, Puluhan Anak Sekolah di Zimbabwe Mengaku Bertemu Alien

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi alien. Sebuah fenomena pernah terjadi di Zimbabwe, di mana puluhan anak sekolah mengaku bertemu alien.

Hind yakin klaim anak-anak itu kredibel. Karena mereka tinggal di lingkungan pedesaan, kata Hind, mereka tidak akan melihat banyak penggambaran alien di film atau TV.

Dia memanggil seorang profesor Harvard bernama John Mack untuk membantu penyelidikannya, dan Mack akan menemukan bahwa alien diduga melakukan lebih dari sekadar mendarat di halaman sekolah.

Apa yang Diceritakan Para Siswa Dr. John E. Mack

Mack, seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School, sebelumnya telah dianugerahi Penghargaan Pulitzer untuk studinya tahun 1977, Lawrence of Arabia, A Prince of Our Disorder: The Life of TE Lawrence.

Namun, pada awal 1990-an, Mack menaruh minat pada penculikan alien, menerbitkan buku larisnya, Penculikan: Perjumpaan Manusia dengan Aliens (1994).

Ketertarikannya pada alien telah menimbulkan masalah baginya.

Seperti yang dilaporkan IFL Science , Mack baru-baru ini diselidiki oleh Harvard karena memberikan "kepercayaan" kepada seorang pasien yang percaya bahwa mereka telah mengalami pertemuan dengan makhluk luar angkasa.

Namun di Ruwa, keyakinan Mack membantunya menjalin ikatan dengan anak-anak.

Saat berbicara dengan psikiater, anak-anak itu membuka lebih banyak lagi tentang apa yang mereka alami selama pertemuan mereka dengan alien.

Secara signifikan, mereka memberi tahu Mack bahwa alien telah berkomunikasi dengan mereka secara telepati dan mendesak mereka untuk melindungi lingkungan Bumi.

"Dia tidak pernah mengatakan apa-apa," kata seorang gadis ketika Mack bertanya bagaimana alien mengirimkan pesan mereka. “Itu hanya matanya.” Ketika ditanya "indra" apa yang dia dapatkan dari mata alien itu, gadis itu menambahkan: "Dia tertarik."

Seorang siswa kelas lima bernama Francis memberi tahu Mack bahwa angka-angka itu telah memperingatkannya bahwa "polusi tidak boleh terjadi".

Dan siswa lain bernama Emma menjelaskan: "Saya pikir mereka ingin orang tahu bahwa kita benar-benar merusak dunia ini dan kita tidak boleh terlalu berteknologi [sic]."

Dalam beberapa dekade sejak itu, banyak anak Sekolah Ariel yang berpegang teguh pada kisah mereka.

Mereka bersikeras bahwa Fenomena Ariel School benar-benar terjadi, dan, pada hari itu di bulan September 1994, mereka berpapasan dengan makhluk asing.

Halaman
1234