Langsung juga berdampak pada pengendalian alih fungsi lahan.
“Kalau pembatasan kuota tidak berdasarkan Negara pada kualitas jadi siapapun,” tutupnya.
Megawati Geram Lihat Aksi Turis Asing di Bali
Baca juga: Kronologi Bule Asing Ludahi Imam di Masjid, Rebut Hp & Matikan Murotal Al-Quran, Begini Nasibnya
Sebagai orang yang memiliki garis keturunan Bali, Megawati merasa tidak terima dengan perlakuan orang asing yang tidak memiliki sopan santun pada kebudayaan Bali.
“Sudah dua pertiga dunia saya jajaki. Dan sama saja kalau ada orang asing datang ke Negara mereka juga diminta agar tahu tata krama negara mereka bukan kebalikan,” imbuhnya.
Megawati menekankan, hanya menginginkan rakyat Bali menjadi sejahtera makmur seperti yang ia lihat saat kecil.
Ia pun meminta agar turis asing itu mematuhi aturan di Bali saat Nyepi.
Seperti tidak mabuk-mabukan, dan mentaati peraturan lainnya.
Baca juga: Viral Kisah Dokter Wayan Tinggal di Rumah Penuh Sampah, Asal Bali Merantau ke Karawang
Megawati juga membahas turis asing yang sempat melakukan kemah dipinggir pantai di Gianyar saat Nyepi dan ketika ditegur Pecalang malah kembali marah dengan Pecalang itu.
“Saya suka pikir begitu kalau saya depan dia tabok-tabok suruh si pecalang tapi pecalang kita baik-baik. Kok sabar amat kalau saya sudah saya tabok enak saja Negara siapa ini. Naik motor begitu, di Cafe mabuk-mabuk berhenti berani tidak menjalankan itu. Saya tantang. Ngapain orang asing enakan kayak dia yang punya Negara,” ucapnya.
Selain itu, Megawati juga meminta agar Gubernur Bali, Wayan Koster cepat membuat Perda yang mengatur hal tersebut terutama untuk pertanahan.
Artikel di atas telah tayang di Tribun Bali dengan judul Pemprov Akan Tentukan Sistem Kuota WNA Yang Masuk Bali.