Kini, lampu colok dibuat menggunakan tiang kayu yang dirakit menjadi sebuah menara tempat meletakkan lampu colok yang terbuat dari kaleng dengan berbagai model dan kreasi.
Mulai dari miniatur masjid, lafaz Allah, ayat suci Al-quran, dan berbagai bentuk gambar menarik lainnya.
Biasanya lampu colok akan dipasang di sepanjang jalan sebagai penerang menuju masjid atau surau.
Tradisi Lampu Colok Bengkalis memiliki makna yang mendalam.
Proses membuatnya yang butuh kerja sama merupakan makna dari tradisi ini.
Selain itu, ada banyak filosofi yang tercermin pada terangnya lampu colok yang dipasang menjelang Lebaran.
Baca juga: Mengenal Likuran, Tradisi Ramadhan di Batam dengan Memasang Lampu Pelita
Jadi acara tahunan
Tradisi Lampu Colok Bengkalis telah resmi menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia yang telah ditetapkan pada tahun 2021 lalu melalui jenderal kebudayaan Kemendikbudristek RI, dilaporkan Tribun Pekanbaru Travel.
Untuk melestarikannya, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menggelar acara tahunan berupa Festival Lampu Colok.
Melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Bengkalis, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menjadikannya sebagai agenda tahunan yang diikuti kelompok masyarakat, pemuda hingga tingkat desa.
"Budaya ini kan sudah berlangsung sejak lama, bahkan berpuluh puluh tahun lalu sudah difestivalkan. Tahun ini kita tentu akan tetap laksanakan," ungkap Kepala Dinas Disbudparpora Bengkalis Edi Sakura beberapa waktu lalu.
Festival Lampu Colok dibuka untuk umum dan boleh diikuti siapapun.
"Biasanya memang peserta yang ikut festival ini banyak dari kelompok masyarakat dari desa maupun kelurahan," ungkap Edi Sakura.
"Tapi kita tidak tutup kemungkinan organisasi ataupun bahkan instansi seperti dinas mau ikut serta dengan menyiapkan menara colok kita terima untuk mendaftarkan lampu colok mereka," jelasnya.
Untuk penilaian menara colok sendiri, Edi Sakura mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan tim penilai.
Baca juga: Tradisi Ramadhan di Solo Bagikan Bubur Samin, Diserbu Warga sampai Ludes 1.300 Porsi
Baca juga: 6 Fakta Menarik Padusan, Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadhan
Penilai nantinya berjumlah tiga orang yang merupakan pakar-pakar lampu colok dan paham sejarah.
Penilaian akan dilakukan secara menyeluruh aspek, mulai dari jumlah lampu digunakan, jarak, hingga tampilan saat sudah menyala.
Tak tanggung-tanggung, Disbudparpora Bengkalis menyiapkan hadiah sebesar Rp 63 juta.
(TribunTravel.com/SA)