Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ramadhan

6 Fakta Menarik Padusan, Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadhan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Jepara Dian Kristiandi dan sejumlah pimpinan partai politik serta warga Desa Tempur, Kecamatan Keling, melakukan padusan di sungai setempat, Jumat (1/4/2022). Kegiatan ini dilakukan untuk menyambut Ramadan.

TRIBUNTRAVEL.COM - Tradisi padusan tentu sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Terlebih bagi masyarakat Jawa Tengah dan Jogja, tradisi padusan seakan menjadi kegiatan rutin menjelang bulan Ramadhan.

Ilustrasi sejumlah masyarakat melangsungkan tradisi padusan menjelang bulan Ramadhan. Masyarakat biasanya berbondong-bondong mendatangi sumber mata air dan kolam renang untuk melangsungkan tradisi padusan. (Kompas.com/ Anggara Wikan Prasetya)

Masyarakat biasanya berbondong-bondong mendatangi sumber mata air dan kolam renang untuk melangsungkan tradisi padusan.

Tradisi padusan sendiri sudah ada sejak zaman dahulu kala.

Baca juga: Sambut Ramadhan, Masjid Agung Kauman Semarang Gelar Tradisi Dugderan hingga Bagikan Roti Ganjel Rel

Tradisi ini juga memiliki banyak hal yang menarik untuk di bahas, lho.

Apa saja? Yuk simak sederet fakta tentang padusan yang telah TribunTravel rangkum dari berbagai sumber.

1. Makna Padusan

Nama padusan diambil dari kata adus dalam bahasa Jawa yang berarti mandi.

Bagi masyarakat Jawa, padusan berarti menyucikan diri serta membersihkan jiwa dan raga.

Kegiatan ini dilakukan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Baca juga: 6 Negara yang Rayakan Tradisi Unik saat Ramadhan, dari Jepang hingga Pakistan

2. Ada Sejak Zaman Hamengkubuwono I

Tradisi padusan telah dilestarikan di Jogja sejak zaman pemerintahan Hamengkubuwono I lho.

Kala itu, padusan rutin dilaksanakan di kolam-kolam masjid atau sumber mata air.

Sumber mata air yang digunakan tak sembarangan dan biasanya ditentukan langsung oleh Sultan yang memerintah.

Namun seiring perkembangan zaman, kini masyarakat bebas menentukan lokasi untuk padusan.

Ilustrasi sejumlah masyarakat melangsungkan tradisi padusan menjelang bulan Ramadhan. Nama padusan diambil dari kata adus dalam bahasa Jawa yang berarti mandi. (TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando)
Halaman
123