Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Lebaran

5 Tips Memasak Rendang Daging Khas Minang Agar Tidak Alot dan Lebih Tahan Lama

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi rendang. Rendang kerap menjadi hidangan saat Lebaran. Untuk membuat rendang dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain itu, bumbu rendang pun berpotensi cepat gosong.

Baca juga: Rendang Sumatera Barat dan Saus Rujak Bali Disajikan saat Jamuan Makan Malam KTT G20

Sejarah rendang

Rendang merupakan masakan yang berasal dari Sumatera Barat.

Rendang berasal dari kata marandang yang berarti memasak lambat, dilaporkan Kompas.com.

Secara tradisional, rendang dimasak antara tiga sampai tujuh jam dalam api kecil di atas kayu bakar.

Awalnya, rendang merupakan proses memasak daging kerbau yang dilakukan orang-orang Minangkabau.

Daging kerbau memiliki tekstur yang keras dan alot, sehingga proses memasaknya membutuhkan waktu lama.

Ilustrasi daging sapi. (Usman Yousaf/Unsplash)

Lalu, mengapa menggunakan daging kerbau?

Bagi masyarakat Minang, kerbau merupakan hewan penting.

Seperti dalam sebuah pesta perkawinan, pesta yang memotong kerbau jauh lebih tinggi derajatnya ketimbang hewan lainnya.

Namun seiring berjalannya waktu, daging kambing diganti menjadi daging sapi yang lebih mudah didapatkan.

Selain itu, proses memasak rendang daging sapi pun tidak selama rendang daging kerbau.

Sementara itu, bumbu rendang yang kaya rempah diperkirakan dipengaruhi alkuturasi budaya yang masuk ke Minangkabau.

Konon bumbu rendang dipengaruhi masakan India, yaitu kari.

Baca juga: 5 Tips Masak Opor Ayam Agar Tak Cepat Basi, Sajian Favorit saat Lebaran 2023

Populer karena tradisi merantau

Halaman
1234