TRIBUNTRAVEL.COM - Umat Muslim di dunia akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebanyak dua kali pada tahun 2030 mendatang.
Hal ini diprediksi oleh para astronom.
Konon kabarnya bulan puasa akan jatuh dua kali pada 2023, dilaporkan Arab News.
Ramadhan pertama pada bulan Januari, lalu Ramadhan kedua di tahun yang sama akan berlangsung pada bulan Desember.
Baca juga: Bulan Ramadhan, Raja Salman Kirimkan 80 Ton Kurma dan 88.500 Mushaf Al Quran ke Indonesia
Mengapa bisa demikian?
Alasannya terletak pada perbedaan yang ada antara Kalender Hijriah yang didasarkan pada siklus bulan dan kalender Georgia yang menandai perjalanan Bumi mengelilingi Matahari.
LIHAT JUGA:
Fenomena ini terjadi kira-kira setiap 30 tahun karena kalender lunar 11 hari lebih pendek dari kalender Matahari.
Setahun penuh pada kalender Hijriah adalah 354 hari, bukan 365 hari yang ditandai pada kalender Gregorian.
Melansir dari artikel yang dipublikasikan Kompas.com pada 13 Mei 2021, dua kali bulan suci Ramadhan terjadi pada:
- Tahun 1998 Ramadhan 1418 dan 1419
- Tahun 1999 Ramadhan 1419 dan 1420
- Tahun 2000 Ramadhan 1420 dan 1421
Kemudian peristiwa langka dua kali Ramadhan dan Idul Fitri akan terjadi lagi pada:
- Tahun 2030 Ramadhan 1451 dan 1452
- Tahun 2031 Ramadhan 1452 dan 1453
- Tahun 2032 Ramadhan 1453 dan 1454
Baca juga: Tradisi Ramadhan di Solo Bagikan Bubur Samin, Diserbu Warga sampai Ludes 1.300 Porsi
Penjelasan BRIN
Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan bahwa kalender masehi berbasis peredaran bumi mengelilingi Matahari, yakni 365,2422 hari.
Sementara itu, kalender hijriyah berbasis berbasis peredaran bulan mengelilingi Bumi, yakni 29,5306 hari yang jika dikali 12 bulan menjadi 354,3672 hari.
"Jadi, ada selisih sebesar 10,875 hari setiap tahun," ungkap Andi seperti dikutip TribunTravel dari Kompas.com, Minggu (2/4/2023).