“Pembangunan infrastruktur kereta api di Aceh harus terus dilanjutkan, karena Aceh ini penuh potensi ekonomi yang dapat terus dikembangkan," jelas Budi Karya Sumadi.
"Hadirnya Kereta Cut Meutia ini menjadi satu bukti nyata perhatian kami dalam mengembangkan layanan angkutan massal di Aceh,” kata Budi Karya Sumadi.
Baca juga: KAI Hadirkan Face Recognition di Sejumlah Stasiun Kereta Api, Proses Boarding Kini Makin Mudah
Selain berupaya menyelesaikan jalur kereta dari Stasiun Krueng Geukueh ke Stasiun Kutablang, saat pihak Menhub juga tengah dilakukan upaya penyelesaian jalur kereta api Krueng Geukueh – Paloh.
Sementara untuk jalur kereta api lintas Lhokseumawe-Bireuen yang tengah dibangun ini melewati sejumlah daerah.
Di antaranya Lhokseumawe - Goa Jepang - Paloh - Krueng Geukueh - Krueng Mane - Geurugok- Kutablang - Matang Glumpang Dua - Tanoh Mirah - Bireuen.
Dari rute tersebut total jalur kereta api ini memiliki lebar rel berukuran 1.435 mm (standard gauge), atau sama dengan jalur kereta api Makassar – Parepare di Sulawesi Selatan.
"Dengan semakin bertambahnya panjang jalur kereta api yang beroperasi, diharapkan akan semakin meningkatkan minat masyarakat Aceh dan sekitarnya untuk menggunakan angkutan massal kereta api," ujar Budi Karya Sumadi.
Dalam kunjungan kerjanya, Budi Karya Sumadi tak hanya mengecek perkembangan kereta api di Aceh.
Pada kesempatan yang sama, ia juga meninjau perkembangan pembangunan jalur kereta api Besitang - Langsa, yang menghubungkan dua provinsi yaitu Sumatera Utara dengan Aceh.
Baca juga: Cuti Bersama Lebaran 2023 Maju 2 Hari, Cek Ketersediaan Tiket Kereta Api Buat Mudik
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Kereta Api Indonesia di sini.