TRIBUNTRAVEL.COM - Sejumlah negara memiliki tradisi Ramadhan yang kerap dijalankan saat bulan puasa tiba.
Di sejumlah negara Timur Tengah misalnya, umat Muslim akan melakukan tradisi meriam Ramadhan.
Meriam Ramadhan akan dilakukan saat Maghrib sebagai tanda akhir waktu berpuasa dan memasuki waktu berbuka puasa.
Saat meriam dinyalakan, akan terdengar suara dentuman yang bertepatan dengan waktu Maghrib.
Baca juga: Mengunjungi Souq Waqif, Pasar Tradisional Terbesar di Doha yang Bernuansa Timur Tengah
Tak heran jika tradisi Ramadhan yang satu ini menjadi yang paling dinantikan umat Muslim di Timur Tengah.
Berikut fakta unik meriam Ramadhan, dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber.
LIHAT JUGA:
1. Muncul pada masa Kekaisaran Ottoman
Tradisi meriam Ramadhan muncul pada masa Kekaisaran Ottoman sekira tahun 1445 Hijriah.
Saat itu, pemimpin pada masa Kekaisaran Ottoman, Khosh Qadam, menerima hadiah sebuah meriam dari seorang pemilik pabrik di Jerman.
Khosh Qadam kemudian memerintahkan pasukannya untuk mencoba meriam tersebut, dilaporkan Kompas.com.
Dentuman meriam tersebut bertepatan dengan waktu salat Maghrib pada hari pertama Ramadhan.
Umat Muslim Kairo di Mesir mengira bahwa bunyi dentuman meriam tersebut adalah tanda bahwa waktu maghrib telah datang, sehingga umat Islam bisa berbuka puasa.
Keesokan harinya, warga muslim Kairo mendatangi rumah Khosh Qadam untuk mengucapkan terima kasih atas pemberitahuan waktu berbuka puasa menggunakan meriam tersebut.
Sejak saat itu, meriam ditembakkan setiap hari saat matahari terbenam selama Ramadhan untuk mengumumkan waktu berbuka puasa.
Baca juga: Umat Muslim Akan Jalankan Puasa Ramadhan 2 Kali dalam Setahun pada 2030
Baca tanpa iklan