TRIBUNTRAVEL.COM - Tak sedikit vila di Bali yang disewa dalam kurun waktu yang cukup lama.
Disinyalir vila-vila tersebut disewa dalam kurun waktu lama oleh Warga Negara Asing (WNA), terutama dari Rusia.
"Ini imbas dari wajib militer yang harus mereka ikuti. Sehingga yang tidak mau mereka keluar dari negaranya, salah satu tujuannya adalah Bali," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung IGN Rai Suryawijaya, Minggu (26/3/2023).
Bahkan tak jarang ditemukan ada juga bule yang berbisnis vila di Bali.
Baca juga: Turis di Bali Ketakutan Lihat Alat Pelacak Dalam Tasnya, Langsung Pulang ke Negara Asal
Mereka yang menyewa vila dari warga lokal biasanya akan menyewakan lagi vila tersebut ke rekannya saat ke Bali.
Diakui, beberapa negara dituju adalah Indonesia atau Bali, Kamboja, dan Thailand.
LIHAT JUGA:
Bahkan untuk memudahkan mereka komunikasi, disinyalir ada grup yang mereka buat.
Sehingga yang sudah di Bali akan menampung temannya yang akan datang.
"Jadi ada yang pintar memanfaatkan ini, mereka menyewa satu vila dengan waktu yang lama dan menampung mereka semua atau disuruh menginap di sana. Karena mereka kan kendalanya bahasa," jelasnya sembari mengatakan kalau seperti itu bisa disebut kampung Rusia.
Baca juga: Viral Bule Ajak Duel Pecalang saat Pengamanan Nyepi di Bali, Disebut Miskomunikasi
Menurut Rai Suryawijaya, hal itu sangat merugikan Bali.
Pasalnya, mereka tidak menginap di hotel yang sudah disiapkan untuk wisatawan.
Kendati demikian diimbau kepada masyarakat yang memiliki private villa harus mengetahui keberadaan wisatawan.
"Jangan hanya asal laku saja. Tapi kita harus tahu tamu yang menyewa vila kita. Karena mereka banyak menyewa dalam waktu lama tapi dimanfaatkan seenaknya, termasuk kerja dari Bali," jelasnya.
Rai Suryawijaya berharap pihak Imigrasi dan instansi terkait melakukan pengawasan dengan teliti terkait kedatangan wisatawan, seperti tujuan ke Bali, di mana menginap, dan yang lainnya, sehingga ke depan mudah untuk melakukan pencarian dan pendataan.