TRIBUNTRAVEL.COM - Umat Muslim di seluruh dunia memulai puasa Ramadhan 2023 pada Kamis (23/3/2023).
Meski dimulai bersamaan, namun umat Muslim satu negara dengan negara lainnya akan berpuasa dalam waktu yang berbeda-beda.
Greenland menjadi negara dengan lama waktu puasa terpanjang di dunia tahun ini.
Umat Muslim di Greenland dan negara-negara bagian utara lainnya akan menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama 17 jam lamanya.
Baca juga: Agenda Ramadhan 2023 Masjid At Thohir, Adakan Buka Bersama 1.000 Porsi Setiap Harinya
Sementara umat Muslim di Selandia Baru akan berpuasa selama 12 jam per hari.
LIHAT JUGA:
Dilansir TribunTravel dari Al Jazeera, berikut negara dengan lama waktu puasa terpanjang di dunia:
– Nuuk, Greenland: 17 jam
– Reykjavik, Islandia: 17 jam
– Helsinki, Finlandia: 17 jam
Baca juga: 6 Fakta Menarik Padusan, Tradisi Unik Menyambut Bulan Suci Ramadhan
– Stockholm, Swedia: 17 jam
– Glasgow, Skotlandia: 17 jam
– Amsterdam, Belanda: 16 jam
– Warsaw, Polandia: 16 jam
– London, Inggris: 16 jam
– Astana, Kazakhstan: 16 jam
– Brussels, Belgia: 16 jam
Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Gelar Berbagai Kegiatan Selama Ramadhan 2023, Cek Jadwalnya
Sementara itu, negara-negara di belahan Bumi bagian selatan akan menjalankan puasa dengan waktu tersingkat.
Adapun sejumlah negara dengan lama waktu puasa tersingkat di dunia, di antaranya:
– Buenos Aires, Argentina: 12 jam
– Ciudad del Este, Paraguay: 12 jam
– Cape Town, Afrika Selatan: 12 jam
– Montevideo, Uruguay: 12 jam
– Canberra, Australia: 12 jam
– Puerto Montt, Chile: 12 jam
– Christchurch, Selandia Baru: 12 jam
Lalu, bagaimana dengan lama waktu puasa di Indonesia?
Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, lama waktu puasa di Indonesia adalah 13 jam.
Perbedaan waktu puasa ini disebabkan karena rotasi Bumi yang bergerak dengan kemiringan 23,5 derajat terhadap bidang orbit yang memengaruhi waktu siang dan malam.
Kemiringan sumbu Bumi membuat Kutub Utara lebih condong ke Matahari pada 22 Desember sampai 21 Juni, sehingga menyebabkan lama waktu siang lebih panjang dibanding malam.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Masjid Agung Kauman Semarang Gelar Tradisi Dugderan hingga Bagikan Roti Ganjel Rel
Baca juga: 5 Fakta Menarik Tradisi Nyadran, Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Hindu-Buddha
Hal yang sebaliknya terjadi pada Kutub Selatan, sehingga lama waktu malam lebih panjang dibanding siang hari.
Kemudian pada 22 Juni sampai 21 Desember, negara-negara di bagian utara Bumi akan mengalami waktu malam yang lebih panjang daripada siang hari.
Indonesia berbeda dengan negara-negara lain yang mengalami perubahan lama waktu puasa dari tahun ke tahun.
Hal ini karena Indonesia dilalui garis Khatulistiwa, sehingga lama waktu siang dan malamnya selalu seimbang.
(TribunTravel.com/Sinta)