Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Marak Wisatawan Langgar Aturan di Bali, Sandiaga Uno Siap Ambil Tindakan Tegas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wisatawan asing bermain dan menanti sunset di Pantai Batu Bolong, Kuta Utara, Badung, Bali Selasa (29/12/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Menparekraf Sandiaga Uno bersama Pemerintah Daerah Bali dan Satuan Tugas (Satgas) siap menindak tegas wisatawan yang melanggar aturan di Bali.

Hal itu dilakukan guna menjaga keamanan dan kenyamanan sektor pariwisata di Bali yang saat ini kembali bergeliat pascapandemi.

Menparekraf Sandiaga Uno bersama Pemerintah Daerah Bali dan Satuan Tugas (Satgas) siap menindak tegas wisatawan yang melanggar aturan di Bali. (Dok. Kemenparekraf)

Sandiaga Uno bergerak cepat bersama Pemprov Bali untuk menangani sebagian kecil dari wisatawan mancanegara yang berulah.

Melansir rilis resmi Kemenparekraf, Kamis (23/3/2023), jumlah wisatawan mancanegara yang berulah tahun lalu mencapai 5,5 juta orang dan 7,5 juta orang di tahun 2023.

Baca juga: Viral Bule Ajak Duel Pecalang saat Pengamanan Nyepi di Bali, Disebut Miskomunikasi

“Kami terus sosialisasikan do’s and don’ts, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan wisman di Bali. Dan kami akan tindak tegas jika ada pelanggaran hukum," kata Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Senin (20/3/2023).

"Tapi kami tetap dengan keramahtamahan mengundang wisatawan mancanegara datang ke Indonesia terutama Bali. Kami menargetkan peningkatan jumlah dan kualitas wisman, dengan tetap menghargai masyarakat lokal, tinggal lebih lama, mengeksplorasi destinasi, dan spending lebih banyak,” tambah Sandiaga Uno.

Untuk itu, lanjut Sandiaga Uno, komunikasi yang baik melalui kampanye ataupun pendekatan yang lebih engaging akan dapat meminimalisir pelanggaran oleh wisman.

Penyampaian do’s and don’ts juga perlu digiatkan.

“Kami akan terus memonitor dan mengevaluasi situasi yang berkembang,” ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: Viral Turis Asing Buka Celana di Kawah Gunung Agung Bali, PHDI Buka Suara

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, menjelaskan bahwa kenyamanan menjadi hal yang penting di Bali.

Beberapa bulan terakhir ketenangan masyarakat Bali terusik oleh ulah segelintir wisman dari suatu negara yang mengendarai sepeda motor namun tidak taat aturan, berkonflik dengan wisatawan dan melanggar aturan saat berwisata.

“Mereka juga menyalahgunakan kunjungan mereka ke Bali. Pak Gubernur melarang wisatawan menggunakan sepeda motor untuk menghindari masalah-masalah tersebut," tutur Tjokorda.

Sejumlah wisatawan berjemur menikmati pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (27/7/2015). (Tribun Bali/Rizal Fanany)

"Untuk itu, kami membuat satgas yang berisikan berbagai perangkat keamanan mulai dari Polda hingga pecalang yang akan menertibkan wisatawan yang melanggar. Hal itu tujuannya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan sektor pariwisata di Bali," imbuhnya.

Sandiaga Uno juga menanggapi tren pariwisata pada tahun 2023.

Berwisata menjadi salah satu prioritas yang penting, dan diproyeksikan calon wisatawan berencana menaikkan budget untuk traveling pada tahun ini.

Baca juga: WNA Langgar Aturan, Banyak Bule Pakai Visa Liburan Justru Jadi Instruktur Diving di Bali

Halaman
12