Menurut Subhan, total ada 64 ribu (30 persen) jemaah yang masuk kategori lansia (usia di atas 65 tahun).
Jumlah lansia cukup signifikan sehingga Kementerian Agama saat ini tengah menyiapkan skema khusus untuk memberikan layanan terbaik kepada jemaah, termasuk lansia.
“Kami masih menyiapkan skema layanan secara komprehensif. Tim ini masih digodok, termasuk melibatkan ahli lansia dari UI. Skema layanan ramah lansia ini akan dilakukan sejak dari tanah air hingga di Saudi,” paparnya.
“Kami di Saudi juga sedang melakukan simulasi, termasuk skema menyiapkan lift khusus lansia,” sambungnya.
Baca juga: Kemenag Terbitkan Daftar Kuota Haji Indonesia 2023, Ada Kuota Prioritas Lansia
Baca juga: Jadi Favorit Jemaah Haji dan Umrah, Mengapa Ayam Goreng Albaik Begitu Populer?
Selain lift, lanjut Subhan, diminta juga berdiskusi bersama dengan pihak perusahaan (syarikah) transportasi di Arab Saudi untuk menyiapkan bus dengan fitur yang ramah lansia.
Misalnya, dek lebih rendah, pintu lebih lebar, dan kursinya juga lebih besar.
“Untuk Bus Shalawat, kita siapkan 490 armada. Selain itu, ada 10 persen atau 49 armada sebagai cadangan,” paparnya.
Di luar layanan yang akan diberikan, Subhan melihat keramahan dan kesigapan petugas menjadi faktor kunci dalam kualitas layanan.
“Kami akan melakukan bimtek untuk petugas. Apa pun situasinya, petugas harus menahan sikap ramah terhadap jemaah. Ini akan membantu secara psikologis jemaah dan menambah semangat mereka,” tandasnya.
Baca juga: Indonesia Jadi Prioritas Arab Saudi untuk Dapat Tambahan Kuota Jemaah Haji 2023
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar ibadah haji di sini.