Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Pramugari Ungkap Kelakukan Penumpang saat Pesawat Mendarat, Ada yang Sangat Menyebalkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi seorang pramugari membagikan pengalamannya tentang penumpang yang menyebalkan saat pesawat mendarat.

TRIBUNTRAVEL.COM - Membicarakan soal penerbangan pasti tak akan terlepas dengan perilaku penumpang selama di pesawat.

Sebagai transportasi umum, hampir setiap maskapai merekam riwayat perilaku penumpang yang beraneka ragam.

Ilustrasi seorang pramugari membagikan pengalamannya tentang penumpang yang menyebalkan saat pesawat mendarat. (Pixabay/ urbancow)

Mulai dari yang berkesan, menyebalkan, hingga mengancam keamanan, perilaku penumpang semaca ini sering kali jadi perhatian khusus para pramugari.

Tak terkecuali dengan Jason Rushworth, seorang wanita yang telah bekerja jadi pramugari selama sembilan tahun penuh.

Baca juga: Mantan Pramugari Beberkan Rahasia Tetap Higienis saat Gunakan Toilet Pesawat, Jangan Sentuh Kloset

Dalam masa kerja yang tak sebentar, Jason Rushworth mengatakan bahwa ia kerap kali memperhatikan berbagai tingkah laku penumpang saat pesawat mendarat.

Namun sayangnya pada momen ini juga tak jarang ia menemui beberapa di antara penumpang itu justru berperilaku menyebalkan.

TONTON JUGA:

Dikutip dari The Sun, Kamis (16/3/2023) Jason Rushworth menceritakan kenyataan pahit menjadi pramugari saat ada penumpang menyebalkan ketika pesawat sedang mendarat.

Dia mengatakan: "Jika kamu terbang dalam waktu dekat, jangan terburu-buru meninggalkan pesawat kecuali dalam keadaan darurat."

"Berkali-kali saya harus keluar dari jumpseat dan berlari ke kabin sambil membanting semua loker di atas kepala karena kami masih meluncur saat pesawat bergerak dan tas-tas berjatuhan di kepala penumpang."

"Aku pernah membantingnya begitu keras sehingga engselnya patah dan kami tidak bisa terbang kembali sampai diperbaiki."

Selain keluhan ini, Jason Rushworth mengatakan bahwa ia juga sempat membantu membebaskan dua penumpang yang terjebak dan terkunci di toilet.

Insiden ini terjadi saat penumpang tersebut mencoba bergabung dengan mil high club.

Mengetahui halitu, Jason Rushworth dengan cekatan menggunakan obeng untuk melepaskan pintu dari engselnya.

Keadaan saat itu cukup riuh hingga menyebabkan sedikit keributan.

Baca juga: Sering Bersikap Arogan, Bolehkah Pramugari Tolak Layani Penumpang yang Mabuk? 

Ilustrasi seorang pramugari membagikan pengalamannya tentang penumpang yang menyebalkan saat pesawat mendarat. (Kenny Eliason /Unsplash)

Cerita tentang penumpang semacam ini rupanya tak hanya dialami oleh Jason Rushworth.

Ada juga mantan pramugari maskapai Emirates, Jay Roberts yang mengungkapkan hal terburuk yang dilakukan penumpang saat naik pesawat.

Dia mengatakan kepada: "Hal utama yang dapat dilakukan penumpang untuk memulai dengan langkah yang salah adalah menghindari kontak mata atau mengabaikan sapaan dasar ketika saya menyapa mereka."

"Selain tidak sopan, itu tidak menghormati peran kru sebagai profesional keselamatan."

Sementara pramugari lainnya mengungkapkan bahwa mereka benci ketika penumpang meminta air saat naik.

Mereka menjelaskan: "Intinya, kami tidak menganggapnya lucu, ketika kamu menghentikan kami dari apa yang kami lakukan untuk membuka segel pada air dan cangkir untuk satu gelas air."

Baca juga: Terungkap Aktivitas Pramugari di Balik Tirai Dapur Pesawat saat Waktu Senggang

Terungkap! Pramugari Beberkan Area Pesawat yang Disebut-sebut Sarang Kuman

Ilustrasi pramugari yang membongkar rahasia terkait area-area di pesawat yang jadi sarang kuman. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Selain soal penumpang, baru-baru ini pramugari juga mengungkapkan beberapa bagian pesawat yang disebut-sebut para awak kabin sebagai sarang kuman.

Adalah Jane Hawkes, seorang pakar perjalanan konsumen dan mantan pramugari yang menjelaskan apa saja yang harus dibawa para turis untuk memastikan kebersihan saat bepergian.

“Membawa tisu adalah suatu keharusan mutlak ketika kamu bangun setelah penerbangan panjang untuk menyegarkan kulit dan juga dapat digunakan untuk mengelap meja nampan yang bisa menjadi sarang kuman," imbuhnya.

Jane Hawkes mengatakan, nampan meja pada pesawat biasanya digunakan banyak orang untuk segala macam hal.

Bahkan beberapa di antara pramugari pernah melaporkan kalau meja tersebut juga pernah dipakai penumpang untuk mengganti popok bayi.

Itu artinya, para pemumpang semacam ini memiliki kemungkinan jadi pembawa kuman.

Maka dari itu membawa tisu basah atau lap basah saat naik pesawat akan sangat berguna dan cepat menghilangkan kotoran berlebih.

Penumpang juga disarankan untuk tetap memakai sepatu saat berada di pesawat karena lantai atau pesawat bisa sangat kotor.

Meski sulit dipercaya, beberapa penumpang bahkan melepas sepatu saat hendak ke toilet pesawat.

Hal ini tidak disarankan karena pramugari seringkali tidak punya waktu untuk membersihkan lantai di siang hari, dan itu berarti bisa menjadi sarang kuman.

"Jadikan penerbangan kamu senyaman mungkin dengan membawa bantal perjalanan tiup yang nyaman sehingga Anda tidak perlu bersandar pada sandaran kepala kursi yang keras saat mencoba untuk beristirahat di dalam pesawat," sebutnya.

Baca juga: Viral Pramugari Mendadak Meninggal setelah Pesawat Mendarat

Bantal perjalanan tiup juga harus dengan mudah masuk ke dalam tas tangan penumpang dan dapat ditiup di gerbang bandara atau di dalam pesawat.

Banyak pesawat murah tidak memiliki kursi yang paling nyaman, jadi bantal perjalanan bisa sangat membantu.

Turis Inggris harus mencoba membeli satu sebelum liburan mereka karena bantal yang dijual di bandara cenderung jauh lebih mahal.

"Saya tidak pernah membawa ketika saya bisa menarik sehingga tas travel adalah pilihan yang ideal," katanya.

“Pilih koper yang mudah dikenali dari warna atau polanya mudah diingat jika salah letak. Cari tas travel berukuran bagus yang paling pas untuk kamu, tetapi tidak terlalu berat untuk dibawa bermanuver atau diangkat ke loker di atas kepala," tuturnya.

Baca juga: Mantan Pramugari Beberkan Rahasia Tetap Higienis saat Gunakan Toilet Pesawat, Jangan Sentuh Kloset

Jane mengungkapkan tas travel dapat memudahkan penumpang bermanuver di sekitar bandara tanpa membuat otot tegang.

Sebab pramugari besar kemungkinan tidak dapat membantu penumpang meletakkan barang bawaan di loker di atas kepala.

Jadi para penumpang perlu memastikan bahwa mereka dapat mengangkat tas mereka sendiri.

Penumpang juga harus memeriksa persyaratan bagasi maskapai mereka karena ini dapat bervariasi dan sangat ketat di beberapa maskapai penerbangan murah.

Sebaiknya pilih tas yang khas karena akan lebih mudah untuk mengidentifikasi jika salah tempat.

Pelancong mungkin harus membayar ekstra pada beberapa maskapai penerbangan untuk meletakkan tas mereka di loker di atas kepala, jadi sebaiknya periksa saat mereka memesan.

(TribunTravel/Zed)

Baca selengkapnya soal penerbangan di sini.