"Penting untuk ditekankan bahwa pilot anda dilatih untuk menghadapi turbulensi dan turbulensi yang parah sangat jarang terjadi," imbuhnya.
Ia mengatakan, "Saya telah terbang selama 32 tahun dan hanya sekali mengalami turbulensi parah."
Baca juga: Tiket Pesawat Murah Jakarta-Semarang dari 5 Maskapai, Bisa Dipesan untuk Mudik Lebaran 2023
Apa tujuan utama mengenakan sabuk pengaman selama turbulensi?
Kapten Allright berkata: "Kami tidak ingin orang-orang melukai diri mereka sendiri karena terjatuh dalam turbulensi."
"Kami selalu menekankan bahwa penumpang harus mengikuti saran dan instruksi dari kru setiap saat," imbuhnya.
Apakah ada bagian pesawat yang efek turbulensinya tidak terlalu parah?
Kapten Allright berkata, "Hampir tidak, ada kemungkinan bahwa Anda mungkin memiliki sedikit lebih sedikit pergerakan di dekat bagian tengah beberapa pesawat, tetapi itu dapat diabaikan."
"Yang penting untuk diingat adalah turbulensi mungkin tidak nyaman tetapi tidak berbahaya," ujarnya.
Suara mencicit keras apa yang terdengar setelah pesawat mundur dari gerbang?
Kapten Allright berkata, "Ini dikenal sebagai suara 'gonggongan anjing' Airbus."
"Kami memberikan penjelasan lengkap tentang kursus dan berbicara kepada penumpang melalui setiap kebisingan dalam penerbangan, yang memberikan jaminan tambahan, tetapi pada dasarnya itu adalah suara sistem tenaga hidrolik pesawat yang bekerja," imbuhnya.
"Lebih penting lagi, itu sangat normal, seperti begitu banyak suara yang mungkin dikhawatirkan oleh penerbang yang cemas di pesawat," sambungnya.
Ia melanjutkan, "Kami mendorong orang-orang di kursus kami untuk berasumsi bahwa semuanya normal kecuali mereka diberitahu sebaliknya."
Beberapa orang takut jika pesawat 'terlalu berat untuk lepas landas', adakah kata-kata yang menenangkan untuk ini?
"Pilot dengan hati-hati menghitung kecepatan yang aman untuk lepas landas menggunakan teknologi yang sangat canggih untuk memastikan bobot pesawat benar," kata Kapten Allright.