"Untuk jalan yang di dalam, ada beberapa yang rusak, tapi kita sudah dikoordinasikan dengan pihak lainnya. Kami gerakan masyarakat juga, untuk ikut serta dalam pembenahan jalur tersebut agar kembali seperti semula, tapi perlu waktu," ujar dia.
Baca juga: 10 Tempat Wisata di Bandung yang Cocok untuk Healing, Ranca Upas Punya Area Kemping Luas
Mengenal edelweis rawa
Edelweis rawa merupakan tumbuhan langka yang bentuk dan sifatnya mirip dengan bunga edelweis.
Bunga tersebut bukanlah bunga edelweis yang kerap disebut bunga abadi.
Namun terdapat kesamaan dengan bunga edelweis, yakni tidak layu setelah dipetik.
Bunga abadi di Rancaupas tersebut berbentuk seperti payung, berwarna putih, dan terdapat bintik-bintik hitam, dilaporkan Tribun Jabar.
Diameter lingkarannya sekitar 3 centimeter dan memiliki tangkai yang panjang.
Sedangkan daunnya berwarna hijau panjang dan lancip di ujungnya seperti daun pandan.
Di Indonesia, tumbuhan dengan nama ilmiah Syngonanthus flavidulus itu hanya ada di Ranca Upas dan Danau Ciharus, Kamojang, Kabupaten Garut.
"Sedangkan di Kalimantan, katanya sudah tak ada. Tapi kalau di California masih banyak," tutur Manajer Kluster Kawah Putih, Ranca Upas, dan Patuha Resort, Trisna Mulyana.
Menurut Trsina, keberadaan edelweis rawa di Ranca Upas mulai disadari pada tahun 1990-an.
Karena habitatnya yang tumbuh di rawa, maka bunga tersebut kemudian disebut sebagai bunga rawa.
"Tapi karena memiliki karakter tidak membusuk maka saat itu dinamakanlah eidelweis rawa," ucap Trisna.
"Walaupun eidelwis pada umumnya tumbuh di puncak gunung di atas ketinggian 2.000 mdpl, tapi ini di habitat rawa bisa tumbuh," imbuhnya.
Edelweis rawa terhampar sekitar 2 hektar di kawasan Ranca Upas, namun kini sebarannya tidak seluas itu.
Baca juga: Gunung Rinjani dan 6 Tempat untuk Melihat Hamparan Bunga Edelweis di Indonesia
Baca juga: Sejoli yang Petik Bunga Edelweis di Bukit Malang Akhirnya Minta Maaf, Dihukum Blacklist TNGR