TRIBUNTRAVEL.COM - Dua wisatawan yang memetik bunga edelweis di Bukit Malang, Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya meminta maaf atas perbuatannya.
Permintaan maaf keduanya diunggah dalam akun Instagram @amrill96 pada Senin (5/7/2021).
"Kami memohon maaf kepada pengelola umum, Pokdarwis Rinjani Perkasa, keluarga besar Bukit Malang, dan pecinta alam pada umumnya," ucap seorang pria dalam video tersebut.
"Kami pendaki pemula masih butuh bimbingan, wejangan, dan pengarahan dari para senior-senior," lanjutnya.
Sementara itu, wanita dalam vide o tersebut mengatakan, mereka tidak tahu bahwa ada larangan memetik bunga edelweis.
Baca juga: Viral di Medsos, Sepasang Kekasih Petik Bunga Edelweis di Bukit Malang Gunung Rinjani
"Ke depannya kami akan belajar menjaga dan melestarikannya," ujar si wanita.
Keduanya mengaku akan menerima konsekuensi atas perbuatan yang telah mereka lakukan.
Baca juga: Ingin Aman saat Mendaki Gunung Rinjani? Simak 6 Tips Berikut Ini
Dijatuhi hukuman
Koordinator Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Hutan sekaligus Polisi Kehutanan Ahli Madya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Daniel A Rosang mengatakan, pihaknya akan menindak tegas keduanya.
"Memang ada hal-hal yang perlu ditindak tegas. Tapi kalau hal-hal ini masih dikasih pembinaan, dan kalau ada efek jera lalu mereka sadar, mungkin nanti pimpinan akan menentukan (langkah) selanjutnya," jelas dia kepada Kompas.com, Selasa (6/7/2021).
Terkait pemberlakuan sanksi, Daniel mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
"Selama ini kalau wisata pendakian dan ada pelanggaran ketentuan-ketentuan, mereka akan di-blacklist,” tutur Daniel.
Senada dengan Daniel, Kepala BTNGR Dedy Asriady membenarkan sanksi tersebut.
Baca juga: TRAVEL UPDATE : Lombok Wildlife Park, Kebun Binatang Pertama di Lombok untuk Liburan Akhir Pekan
Ia mengatakan, telah menjatuhi hukuman blacklist bagi kedua wisatawan tersebut.
"Kami tidak memberi sanksi pidana, hanya diberikan sanksi larangan mendaki selama dua tahun atau di-blacklist," kata Dedy, Kamis (8/7/2021).