Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gua di Kenya Dijuluki Tempat Paling Mematikan di Dunia, Bukan gegara Satwa Liar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan yang bertuliskan Gua Kitum di Taman Nasional Gunung Elgon Kenya

Kasus kematian lainnya didokumentasikan pada tahun 1987 ketika seorang anak laki-laki Denmark menjelajahi Gua Kitum selama liburan keluarga.

Dia juga meninggal akibat infeksi virus Ravn, yang terkait erat dengan virus Marburg.

Ekspedisi USAMRIID untuk Mengidentifikasi Vektor Virus Mematikan

Berdasarkan kasus-kasus tersebut di atas, United States Army Medical Research Institute of Infectious Diseases (USAMRIID) melakukan ekspedisi ke sana dalam upaya untuk mengidentifikasi spesies vektor yang diduga berada di Gua Kitum.

Para ilmuwan menduga kelelawar yang bertengger di dalam gua bisa menularkan virus ke manusia.

Mereka mengambil sampel berbagai spesies, termasuk kelelawar buah, untuk menentukan apakah vektor ditemukan pada hewan tersebut.

Namun, tidak ditemukan virus penyebab penyakit Marburg.

Karenanya, reservoir vektor hewan ini masih menjadi misteri.

Buku terlaris, The Hot Zone (1994) oleh penulis Richard Preston menggambarkan peristiwa nyata seputar wabah virus Ebola di akhir 1980-an.

Dia juga memberikan rincian wabah virus lainnya di Afrika pada 1970-an dan 1980-an.

Bukunya merinci pengalaman pengunjung Gua Kitum, termasuk perjalanannya sendiri ke tempat yang mengancam jiwa ini.

Pemandangan Gua Kitum di Taman Nasional Gunung Elgon Kenya (lazaristik, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)

Pada tahun 2007, ekspedisi serupa dilakukan di tambang Uganda dan Gabon ketika dua pekerja tambang tertular virus Marburg.

Bukti kuat reservoir virus penyebab penyakit Marburg ditemukan pada kelelawar buah yang hidup di gua-gua ini.

Menariknya, tambang di Uganda memiliki koloni spesies yang sama dengan kelelawar buah Afrika yang ditemukan di Gua Kitum.

Ini menunjukkan bahwa kelelawar dan guano (kotoran kelelawar) mereka memang merupakan vektor yang telah lama dicari di Gua Kitum.

Halaman
123