"Ini tidak benar-benar terkait dengan kekeringan dalam arti kurangnya curah hujan, tetapi merupakan kombinasi dari faktor meteorologi dan astronomi."
Dia juga menambahkan bahwa penumpukan tekanan atmosfer yang disebabkan oleh bumi, matahari, dan bulan ini dapat menyebabkan terlalu banyak atau terlalu sedikit air.
Faktor lain yang berkontribusi terhadap kekurangan air juga bulan purnama dan arus laut.
Zanchettin juga menggambarkan kejadian tersebut sebagai ketidaknyamanan, seperti mengalami salju di jalan-jalan kota biasa.
Artinya dapat menyebabkan kesulitan transportasi, karena beberapa kanal terlalu dangkal untuk digunakan sebagai cara berkeliling kota.
Kurangnya rute yang layak kemudian dapat menjadi masalah bagi layanan darurat karena peningkatan lalu lintas di daerah lain.
Baca juga: Berselancar di Kanal Venesia, Sepasang Turis Didenda Lebih dari Rp 22 Juta
Kanal Mengering Sisakan Bau Busuk
Karena kanal di Venesia sedang mengering, ternyata masyarakat sekitar menyebut ada bau busuk yang timbul.
Bau tak sedap timbul karena kanal di Venesia mulai mengering dan menyisakan lumpur serta genangan air kotor.
"Baunya tidak enak. Sebelumnya lebih menarik," kata seorang warga Venesia kepada France24.
Bau busuk limbah membuat kota ini menjadi tempat yang tidak menyenangkan.
Untuk gondola yang berjalan, mereka melihat bisnis yang sangat sedikit berkat bau yang melumpuhkan.
Tapi, bukan hanya perjalanan dan pariwisata yang tenggelam berkat tidak adanya air yang biasanya mengalir bebas melalui kota.
Seorang penduduk setempat mengatakan kepada France24 bahwa dia mengkhawatirkan keselamatan dan keamanan orang-orang di sekitarnya.
"Jika seseorang membutuhkan ambulans, mereka tidak bisa sampai ke sana," katanya.
Baca tanpa iklan