Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sering Bersikap Arogan, Bolehkah Pramugari Tolak Layani Penumpang yang Mabuk? 

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang pesawat, Kamis (6/8/2020). Penumpang mabuk kerap kali membuat onar dan menyebabkan keributan selama penerbangan berlangsung, bolehkah pramugari tolak layaninya?

Sementara rincian kebijakan alkohol masing-masing maskapai mungkin sedikit berbeda, pramugari biasanya menjalani pelatihan khusus untuk menangani situasi yang mengganggu sebagai bagian dari pelatihan awal mereka.

Ini sering berfokus secara khusus pada situasi yang terkait dengan alkohol.

Sebagai aturan umum, pramugari berhak menolak penjualan alkohol kapan saja selama penerbangan.

Meskipun penjualan alkohol di dalam pesawat tetap menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi maskapai penerbangan, tidak ada penjualan yang lebih penting daripada keselamatan pesawat, penumpang, dan awaknya.

Penumpang juga dilarang mengonsumsi alkohol sendiri di dalam pesawat, dan minuman beralkohol dapat disita dan dikunci selama penerbangan.

Hanya mengonsumsi alkohol yang disajikan oleh pramugari memungkinkan pramugari melacak dengan lebih baik setiap penumpang yang berpotensi mengganggu dan membatasi asupannya.

Peraturan seperti itu biasanya diperkuat dalam brosur ritel dalam penerbangan, serta dalam pengumuman awak pesawat.

Air India adalah salah satu maskapai penerbangan yang baru-baru ini memperjelas kebijakan dan dukungannya untuk pramugari.

Menyusul insiden terkenal tahun lalu di mana seorang penumpang mabuk diduga mengencingi penumpang lain, kebijakan maskapai sekarang menyatakan sebagai berikut:

“Air India memberdayakan awak kabinnya untuk menolak naik/menolak layanan minuman keras atau menghilangkan alkohol yang tidak dikonsumsi di mana tamu meminumnya sendiri dan di mana ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa fakultas tamu terganggu oleh alkohol sampai batas yang akan menimbulkan bahaya. ke pesawat, ke orang di dalam pesawat (kru atau tamu) atau ke tamu itu sendiri.”

Sejumlah maskapai penerbangan, termasuk United Airlines dan Southwest Airlines, berhenti menyajikan atau menjual alkohol di dalam pesawat akibat pandemi.

Namun, ini hanya tindakan sementara, dan layanan normal kemudian dipulihkan.

Upaya tim

Pramugari tidak sepenuhnya bertanggung jawab untuk mencegah insiden penumpang yang mengganggu terkait alkohol.

Staf darat juga memiliki peran dalam mencegah penumpang yang sudah mabuk naik ke pesawat sejak awal.

Akan lebih mudah untuk menangani situasi ini di lapangan. Namun, dengan interaksi antara agen gerbang dan penumpang yang biasanya terbatas dalam hitungan detik, tidak selalu dapat dijemput.

Baca juga: Gara-gara Tak Diberi Minum, Wanita Nekat Terobos Ruang Kokpit, Pesawat Mendarat Darurat

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar perilaku menyebalkan penumpang pesawat di sini.