TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Turki menolak tawaran Elon Musk untuk mengaktifkan layanan internet satelit Starlink, usai dilanda gempa berkekuatan magnitudo 7,8 meluluhlantakkan sebagian besar negara itu.
Hal ini disampaikan Elon Musk melalui akun Twitternya.
"Starlink belum disetujui oleh pemerintah Turki, SpaceX dapat mengirim segera setelah disetujui," ujar Elon Musk dalam akun Twitternya pada Senin (6/2/2022).
Elon Musk prihatin atas kondisi warga Turki yang mengeluhkan kesulitan saat melakukan komunikasi, akibat pemadaman dan krisis jaringan internet pasca gempa.
Baca juga: Usai Gempa Dahsyat, Maskapai UEA Terus Layani Penerbangan ke Turki
Hal inipun mendorong Elon Musk untuk memberikan bantuan layanan internet.
Namun, tawaran dan niat baik Musk ditolak secara halus oleh pemerintah Turki.
LIHAT JUGA:
Baik SpaceX dan Kementerian Luar Negeri Turki tidak segera menanggapi alasan terkait penolakan bantuan tersebut.
Namun lewat akun anonim, seorang pejabat senior Turki membalas cuitan Elon Musk dan mengatakan bahwa negaranya saat ini memiliki kapasitas satelit yang cukup, meski stasiun pangkalan milik Turki bekerja dengan tenaga baterai.
"Terima kasih atas tawaran Musk,tetapi Turki memiliki kapasitas satelit yang cukup baik," ujar cuitan pejabat senior Turki yang dikutip dari Bloomberg.
Baca juga: Indonesia Bantu Korban Gempa Turki, Jokowi: Sedang Disiapkan dan Segera Dikirim
Lebih lanjut lewat akun Twitternya, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki Ă–mer Fatih Sayan turut menjelaskan kondisi infrastruktur komunikasi di daerah Turki yang terkena gempa masih dapat berfungsi dan tidak terganggu.
Pemberian bantuan layanan internet untuk negara yang tengah mengalami krisis akibat bencana, bukan kali pertama yang dilakukan Elon Musk.
Sebelumnya Elon Musk telah lebih dulu menawarkan bantuan internet Starlink pada Presiden Ukraina, saat jaringan internet Kiev hancur akibat dihantam rudal Rusia dalam serangan invasi pada Februari 2022.
Lewat anak perusahaannya SpaceX, Elon Musk berjanji untuk tetap akan mendanai Starlink di Ukraina, agar masyarakat negara tersebut masih bisa menggunakan internet di tengah perang Rusia-Ukraina.
"Meskipun Starlink masih merugi dan perusahaan lain mendapatkan miliaran dolar pembayar pajak, kami akan terus mendanai pemerintah Ukraina secara gratis," tulis Elon Musk.