Tugay Tuncer, Duta Besar Turki untuk UEA, mengatakan tim penyelamat sedang mencari korban selamat di tengah hujan lebat dan salju.
“Saat kami mencoba menilai kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa, pada saat yang sama kami masih memiliki gempa susulan yang besar,” kata Tugay Tuncer.
“Kebutuhan mendesak adalah untuk tim pencarian dan penyelamatan karena ada banyak orang di bawah rumah yang runtuh," imbuhnya.
UEA adalah yang pertama dari 45 negara yang telah menawarkan bantuan sejauh ini, katanya.
Baca juga: 3 WNI Jadi Korban Luka Gempa di Turki, KBRI Beri Sejumlah Imbauan
“Ini adalah bantuan substansial dan penting yang sangat kami hargai," ungkap Tugay Tuncer.
Baik Turki maupun Suriah terkena dampak yang cukup signifikan akibat gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter yang terjadi.
Gempa bumi bahkan telah merusak Kastil Gaziantep, sebuah situs bersejarah dan objek wisata di bagian tenggara Turki.
Kantor berita pemerintah Turki, Anadolu, melaporkan bahwa beberapa bangunan di bagian timur, selatan dan tenggara Kastil Gaziantep yang bersejarah hancur akibat gempa.
Dilaporkan pula bahwa puing-puing kastil yang berlokasi di distrik Şahinbey berserakan di jalan, seperti dikutip dari CNN Travel.
Laporan mengatakan bahwa pagar besi di sekitar kastil hancur dan berserakan di trotoar.
Tembok penahan di sebelah kastil juga runtuh.
Baca juga: Gempa Bumi Turki & Suriah Ternyata Telah Diprediksi Peneliti Belanda, tapi Tak Banyak yang Percaya
Sementara di beberapa bastion (selekoh atau sudut bangunan), terlihat retakan besar.
Di sebelah Kastil Gaziantep, terdapat Masjid Sirvani yang bersejarah dan konon dibangun pada abad ke-17.
Masjid tersebut juga mengalami kerusakan pada kubah dan dinding bagian timur dilaporkan runtuh.
Menurut penggalian arkeologi, Kastil Gaziantep pertama kali dibangun sebagai menara pengawas selama periode Romawi pada abad kedua dan ketiga Masehi.
Baca tanpa iklan