Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gempa Bumi Turki & Suriah Ternyata Telah Diprediksi Peneliti Belanda, tapi Tak Banyak yang Percaya

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota pertahanan sipil Suriah, yang dikenal sebagai Helm Putih mengangkut korban yang ditarik dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada awal 6 Februari 2023. Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang terasa hingga pulau Siprus dan Mesir.

TRIBUNTRAVEL.COM - Gempa Bumi di Turki dan Suriah yang menelan hampir 600 korban jiwa hari ini, Senin (6/2/2023), ternyata telah diprediksi oleh seorang peneliti.

Peneliti itu adalah Frank Hoogerbeets dari Belanda.

Dalam foto selebaran yang diambil oleh kantor berita Sana di Hama, Suriah pada 6 Februari 2023, tim penyelamat mengevakuasi korban dari gedung delapan lantai yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,8 di Turki selatan. (Selebaran / SANA / AFP)

Melansir India Today, Frank Hoogerbeets merupakan seorang peneliti dari Survei Geomatri Tata Surya (SSGEOS) yang mempelajari aktivitas seismik.

Dalam sebuah tweet pada Jumat (3/2/2023), Frank Hoogerbeets memprediksi akan terjadi gempa di Turki dan Suriah.

Baca juga: Gempa Bumi 7,8 Skala Richter Melanda Turki dan Suriah, 360 Orang Tewas

Ia menulikan, gempa Bumi berkekuatan lebih dari 7,5 akan melanda wilayah Turki dan Suriah.

"Cepat atau lambat akan ada ~M 7,5 #gempa bumi di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon). #deprem," tulis Frank Hoogerbeets.

LIHAT JUGA:

Banyak orang tak percaya

Beberapa orang justru tak percaya dengan apa yang ditulis Frank Hoogerbeets.

Beberapa pengguna Twitter bahkan malah mengolok-oloknya.

Baca juga: Rekomendasi 10 Makanan Terbaik yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Turki

Nyatanya, apa yang diprediksi Frank Hoogerbeets terjadi hari ini.

Menurut informasi, gempa Turki terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 04.00 waktu setempat.

Masjid Hagia Sophia, Istanbul, Turki. (Unsplash/Adli Wahid)

Pusat gempa Turki diketahui berada di 23 kilometer (14,2 mil) timur Nurdagi, provinsi Gaziantep, pada kedalaman 24,1 kilometer (14,9 mil), kata Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Gempa Turki dilaporkan merupakan gempa terbesar terkuat yang pernah dirasakan dalam 100 tahun terakhir.

Imbasnya bahkan sampai meruntuhkan bangunan dan membuat penduduk berlarian ke jalan.

Halaman
123