Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Gempa Bumi Turki & Suriah Ternyata Telah Diprediksi Peneliti Belanda, tapi Tak Banyak yang Percaya

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota pertahanan sipil Suriah, yang dikenal sebagai Helm Putih mengangkut korban yang ditarik dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah barat laut, pada awal 6 Februari 2023. Gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan, dan mengirimkan getaran yang terasa hingga pulau Siprus dan Mesir.

Yunani termasuk di antara negara-negara yang menawarkan bantuan ke Ankara, ibu kota Turki.

Baca juga: Viral Pesawat Presiden Jokowi Berputar 360 Derajat di Langit Turki, Ini Kata Istana

Baca juga: Tarif Naik Balon Udara di Cappadocia Turki, Mulai Rp 2,8 Jutaan dengan Durasi Terbang 1 Jam

"Yunani akan segera membantu," kata kepala pemerintahan Yunani Kyriakos Mitsotakis.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa dan mengatakan negaranya siap membantu.

"Tolong terima belasungkawa mendalam saya atas banyak korban manusia dan kehancuran besar-besaran yang disebabkan oleh gempa kuat di negara Anda," kata Vladimir Putin dalam sebuah pesan kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Peneliti Prediksi Gempa Turki-Suriah 3 Hari Sebelum Terjadi.