Pesawat Yeti Airlines dengan nomor penerbangan 691 adalah ATR 72-500 dengan produsen pesawat twin-turboprop Prancis-Italia berbasis di Kota Toulouse, Prancis.
Dengan demikian, akan memungkinkan bahwa Prancis akrab dengan pesawat ATR 72-500 untuk menangani data.
Bahkan perwakilan Prancis telah mengunjungi lokasi kecelakaan di Nepal.
Baca juga: Pesawat Jatuh di Nepal, Pilot Disebut Hindari Tabrak Permukiman Warga
Jatuhnya pesawat Yeti Airlines
Pesawat Yeti Airlines 691 mengalami kecelakaan saat perjalanan dari Kathmandu menuju Pokhara pada Minggu.
Insiden tersebut terjadi saat pesawat telah mendekati Bandara Internasional Pokhara.
Pesawat tersebut membawa 68 penumpang yang berasal dari delapan negara berbeda dan empat anggota awak, yang seluruhnya dipastikan tewas dalam bencana tersebut.
Kotak hitam kemudian berhasil ditemukan dalam keadaan kondisi baik, diwartakan Tribunnews.
Kepala Komite Keselamatan Transportasi Nepal, Teknath Sitaula, mengatakan bahwa kotak hitam yang terdiri dari FDR dan CVR ditemukan dalam kondisi baik.
"Kedua alat perekam dalam kondisi baik dan akan dikirim untuk dianalisis berdasarkan rekomendasi pabrikan," kata Sitaula.
Otoritas Penerbangan Sipil Nepal telah memeriksa semua pesawat berjenis ATR 72 dan ATR 42 yang beroperasi di negara itu dan tidak menemukan kesalahan teknis di dalamnya.
Baca juga: Mengenang Insiden Aeroflot 3352, Kecelakaan Fatal Akibat Petugas Lalu Lintas Udara Tertidur
"Saat ini terdapat 16 pesawat ATR 72 dan tiga ATR 42 dengan beberapa maskapai penerbangan yang mengoperasikannya," kata juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal.
Kecelakaan tersebut adalah yang paling mematikan yang pernah melibatkan ATR 72, dilaporkan Simple Flying.
Sebuah video amatir menunjukkan pesawat membelok tajam ke kiri sebelum akhirnya membentur tanah.
Pesawat yang terlibat dalam bencana tersebut adalah ATR 72-500 berusia 15,5 tahun dengan kode registrasi 9N-ANC.
Data dari ch-aviation.com menunjukkan bahwa pesawat tersebut bergabung dengan Yeti Airlines pada April 2019, setelah sebelumnya terbang dengan Kingfisher dan Nok Air.
(TribunTravel.com/Sinta)