TRIBUNTRAVEL.COM - Pilot pesawat Yeti Airlines yang jatuh sebelum mendarat di Pokhara, Nepal pada Minggu (15/1/2023), disebut menghindari menabrak permukiman warga.
Seorang warga bernama Deeveta Kal yang melihat kejadian tersebut mengatakan bahwa dirinya bergegas menuju ke lokasi kejadian.
Ia mengaku bahwa dirinya melihat pesawat jatuh dari langit, tidak lama setelah pukul 11.00 waktu setempat.
"Pada saat saya berada di sana, lokasi kecelakaan sudah ramai. Asap besar keluar dari api yang membakar pesawat. Dan kemudian helikopter datang dalam waktu singkat," kata Kal.
Baca juga: 13 Fakta Unik Nepal, Negara yang Tak Pernah Dijajah dan Punya Bendera Unik
Ia kemudian menjelaskan bahwa pilot mencoba upaya terbaik untuk tidak menabrak pemukiman.
"Ada lahan kecil tepat di samping Sungai Seti dan pesawat itu mendarat di sana," jelas Kal.
LIHAT JUGA:
Sebelumnya, pesawat Yeti Airlines hendak mendarat di Pokhara dari Kathmandu.
Namun pesawat jatuh sesaat sebelum mendarat.
Dikutip dari laman BBC, Minggu, video yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah pesawat yang terbang rendah di atas daerah pemukiman, sebelum meluncur secara tajam.
Baca juga: Pramugari Suka Waktu di Mana Pesawat Mengalami Turbulensi, Benarkah?
Dalam video, terlihat asap hitam tebal mengepul dan puing-puing yang terbakar.
"Setidaknya 68 orang dipastikan tewas," kata para pejabat setempat.
Beberapa korban selamat yang mengalami luka parah pun dibawa ke rumah sakit.
Informasi ini diperoleh dari laporan yang belum dikonfirmasi.
Perdana Menteri (PM) Nepal Pushpa Kamal Dahal langsung mengadakan pertemuan darurat kabinetnya dan mendesak badan-badan negara untuk bekerja sama dalam operasi penyelamatan.
Baca tanpa iklan