Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Kue Keranjang di Manado Dibuat Tradisional, Ketan Digiling dengan Batu Berusia Hampir 100 Tahun

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kue keranjang.

"Kini ia utus orang. Selain kue keranjang ia juga sering pesan buah dan kue lainnya untuk persembahyangan," ucap Lili.

Selain makna keagamaan dalam budaya Tionghoa, kue keranjang memang memiliki cita rasa yang lezat.

KUE KERANJANG - Pekerja menata kue keranjang di rumah produksi kue keranjang di Jalan Sadewo Atas, Kampung Sawah, Tanjungkarang Timur, Senin (8/2/2021). (Tribunlampung.co.id/Deni)

Lili sendiri kerap menyantap kue keranjang yang diolah dengan cara digoreng.

"Dipotong kemudian digoreng dan pakai tepung serta telur," kata Lili.

Baca juga: 5 Makna Kue Keranjang, Camilan yang Selalu Hadir saat Tahun Baru Imlek

Baca juga: Tips Memilih Kue Keranjang yang Enak dan Masih Baru

Puluhan tahun jualan kue, Lili mengaku bisa hidup layak sehingga anaknya dapat bersekolah sampai jenjang perguruan tinggi.

Sayangnya resep kue keranjang tersebut terancam punah.

"Ini kemungkinan sudah tak ada lagi penerus. Anak anak semuanya kerja. Tak ada yang mau menekuni ini karena sangat berat," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Kisah Pembuat Kue Keranjang Imlek di Manado, Buat Pakai Alat Tradisional Ratusan Tahun.