Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Makan Siang Enak

Ayam Goreng Ninit di Magelang Eksis Sejak 1983, Sehari Ludes 200 Kg Ayam

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayam Goreng Ninit yang berlokasi strategis dekat hotel dan tempat sewa motor, telah buka sejak 1983 dan kini dikelola generasi kedua.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berburu makan siang enak di Magelang, Ayam Goreng Ninit yang dekat dengan hotel dan tempat sewa motor patut untuk dicoba.

Ayam Goreng Ninit yang berlokasi strategis dekat hotel dan tempat sewa motor, telah buka sejak 1983 dan kini dikelola generasi kedua.

Ayam Goreng Ninit telah buka sejak 1983 dan kini dikelola generasi kedua, Sabtu (7/1/2023). (Tribun Travel/Sinta Agustina)

Meski telah puluhan tahun berdiri, Ayam Goreng Ninit tak pernah sepi pembeli.

Pantauan TribunTravel di lokasi, Sabtu (7/1/2023), Ayam Goreng Ninit semakin dipadati pembeli saat menjelang jam makan siang.

Baca juga: Tahu Pojok Magelang yang Legendaris, Buka Sejak 1942 & Sehari Ludes 300 Biji Tahu

Lalu, mengapa Ayam Goreng Ninit masih eksis sampai saat ini?

Edi, pengelola Ayam Goreng Ninit, mengatakan bahwa dulunya tak banyak pilihan rumah makan ayam goreng di Magelang.

LIHAT JUGA:

“Dulu awalnya di Magelang, rumah makan ayam goreng nggak banyak, ya mungkin cuma ada di sini thok,” ungkap Edi kepada TribunTravel.

Menurut Edi, pelanggan Ayam Goreng Ninit sekarang merupakan pelanggan lama yang dulu kerap singgah.

“Jadi langganan lama itu masih eksis sampai sekarang. Mereka yang ke sini rata-rata udah langganan dari lama,” sebut Edi.

Baca juga: Warung Legendaris Sop Senerek Bu Atmo Magelang Kebakaran, Dapur Hangus Dilalap Api

“Misalnya mbak dulu ke sini diajak sama bapak ibu atau mbah, nah sekarang gantian ngajak anaknya ke sini,” imbuhnya.

Bahkan, sambung Edi, Ayam Goreng Ninit masih memakai gerobak yang sama sejak pertama kali dijajakan.

Ayam Goreng Ninit telah buka sejak 1983 dan kini dikelola generasi kedua, Sabtu (7/1/2023). (Tribun Travel/Sinta Agustina) (Tribun Travel/Sinta Agustina)

“Dulu mengawali (jualan ayam goreng) permulaannya pakai gerobak kelilingan. Ini masih dipertahankan gerobaknya, masih orisinil,” kata Edi sambil menunjuk gerobak yang dimaksud.

Begitu juga dengan bumbu, Ayam Goreng Ninit masih memakai resep yang sama sejak dahulu.

“Kalau untuk bumbu dari pertama sampai sekarang nggak berubah ya, rasanya tetap sama,” ujar Edi.

Halaman
1234