TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi orang-orang di Jepang, acara terpenting di kalender adalah Tahun Baru.
Dengan fokus pada keluarga dan tradisi Jepang, banyak orang di sini mengambil cuti tiga hari pertama tahun ini untuk melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka, dan mengambil bagian dalam perayaan yang berakar kuat dalam budaya dan makna selama berabad-abad.
Baca juga: Bukan Baju atau Sepatu, Pasar Loak Jepang Jual Udara Dalam Plastik, Harganya sampai Rp 2,3 Juta
Baca juga: Cerita Verrell Bramasta Liburan ke Jepang: Tas, Dompet & Paspor Hilang saat Dititipkan Fotografer
Jadi apa sajakah tradisi yang paling penting dan tersebar luas di Jepang?
Berikut ini deretan fakta unik tradisi tahun baru Jepang dan penjelasan di baliknya, seperti dilansir dari soranews.
1. Perbedaan ganjitsu dan gantan: kenapa ada dua cara penulisan tahun baru dalam bahasa Jepang?
Baca juga: Fakta Unik Natal di Jepang, Bertabur Tradisi Unik, Christmas Market dan Pertunjukan Disney
Baik 元日 ( ganjitsu ) dan 元旦 ( gantan ) berarti "Hari Tahun Baru" dalam bahasa Jepang.
Biasa digunakan pada kartu Tahun Baru untuk menandai hari pertama tahun kalender baru, sebenarnya ada sedikit perbedaan makna karena kanji yang berbeda di setiap ungkapan.
日 dalam 元日 berarti "matahari" atau "hari" dalam bahasa Jepang, memberikan kesan "hari pertama", sedangkan 旦 dalam 元旦 mengacu pada matahari terbit (dapatkah kamu melihat "日" atau "matahari" mengintip dari cakrawala datar dalam kanji kedua?), menekankan pengertian “ matahari terbit pertama ”, yang cukup signifikan, mengingat banyak orang Jepang akan menyaksikan matahari terbit bersama teman dan keluarga saat fajar menyingsing pada tanggal 1 Januari.
2. Ada apa dengan dekorasi bambu dan pinus di pintu?
Baca juga: Permudah Turis Asing, Taman Ghibli Jepang Sekarang Punya Situs Reservasi Tiket Berbahasa Inggris
Awal tahun adalah waktu spiritual bagi orang Jepang, ketika dewa Tahun Baru dikatakan turun dari surga dan ada di alam bumi.
Untuk memandu para dewa ke arah mereka, banyak rumah tangga, bisnis, dan tempat keramat memasang dekorasi pinus dan bambu yang dikenal sebagai kadomatsu , di kedua sisi jalan masuk.
Dekorasinya, dengan rebung bertingkat yang melambangkan surga, bumi, dan manusia, diyakini dapat menarik para dewa dan menarik roh keberuntungan ke arah mereka.
Para dewa tinggal di pinus hingga 7 Januari, setelah itu dekorasi dibawa ke kuil untuk dibakar, melepaskan roh kembali ke alam mereka.
3. Mengapa selalu ada mandarin di atas kue beras tahun baru?
Baca juga: 4 Restoran Jepang di Bogor, Bisa Ambil Menu Sepuasnya di Shabu Hachi
Kue Tahun Baru Jepang, terbuat dari dua lapis beras yang ditumbuk, umumnya dimahkotai dengan jeruk mandarin Jepang berwarna cerah yang disebut mikan .