TRIBUNTRAVEL.COM - Perayaan Natal tak cuma identik dengan pohon Natal penuh lampu dan pernak-pernik.
Untuk menyambut Natal, biasanya umat Kristiani akan membuat kue jahe.
Seperti namanya, kue jahe terbuat dari adonan kue yang mendapat tambahan bubuk jahe.
Penggunaan jahe membuat kue jahe bercita rasa sedikit pedas dan memberi efek hangat.
Baca juga: Perayaan Natal Identik dengan 5 Warna yang Populer, Ternyata Punya Makna Tersendiri
Kue jahe biasanya dibentuk menjadi beragam ornamen khas Natal, seperti pohon Natal, gingerman, topi Natal, ataupun rusa Sinterklas.
Berikut fakta unik kue jahe yang sering disajikan saat Natal, yang dirangkum TribunTravel dari Kompas.com.
LIHAT JUGA:
1. Telah ada ribuan tahun
Kue jahe disebut-sebut berasal dari masa kejayaan Yunani dan Mesir kuno.
Saat itu, bangsa kuno mulai melahirkan resep ini untuk digunakan ke dalam berbagai perayaan atau ritual tertentu.
Kue jahe bahkan telah lahir ribuan tahun sebelum dunia memiliki perayaan kelahiran Isa Almasih, yaitu sekitar 2.400 tahun sebelum Masehi.
2. Masuk ke Eropa
Kue jahe masuk Eropa di abad ke-11 ketika tentara salib membawa rempah jahe dari Timur Tengah.
Di Eropa, kue jahe dibuat dari campuran biji almond, tepung panir, air mawar, gula, dan rempah jahe.
Adonan tersebut kemudian dicetak menggunakan cetakan khusus yang berbentuk simbol-simbol religi, raja, dan ratu.