Kata dia, masukan lain juga berasal dari berbagai tokoh masyarakat lainnya.
Selain itu, menurut dia Pemprov NTT juga memberikan dispensasi tarif lama hingga Desember 2022 atau berlaku selama 5 bulan. Sedangkan untuk tarif baru, kata dia akan diberlakukan oleh pemerintah pada Januari 2023.
Baca juga: 5 Tempat Sewa Kapal Pinisi untuk Jelajah Taman Nasional Komodo, Bisa Buat Liburan Bareng Sahabat
Tolak Kenaikan Harga Tiket Masuk TN Komodo dan Labuan Bajo, Ribuan Orang Tandatangani Petisi
Kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo (TNK) khusus Pulau Komodo dan Pulau Padar di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur berimbas panjang.
Sejumlah orang menolak kenaikan harga tiket masuk TN Pulau Komodo dan Labuan Bajo.
Mereka menandatangi petisi untuk menolak kenaikan tarif TN Pulau Komodo dan Labuan Bajo yang dianggap terlalu tinggi.
Diberitakan Pos Kupang, petisi yang dimulai Marcus Antoni itu kini telah ditandatangani 6.000 orang hingga Selasa (2/8/2022) pukul 19.00 WITA.
Marcus menjelaskan, kajian kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo (TNK) dengan alasan biaya konservasi adalah sesuatu yang tidak logis.
Dikatakan, Taman Nasional Komodo adalah cagar alam budaya Indonesia, sesuai yang di sampaikan Anggota Komisi V DPR RI Effendy Sianipar.
"Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa Indonesia mampu merawat dan melindungi habitat asli Komodo,"
"Menurutnya keindahan alam Indonesia merupakan berkah bagi penduduknya, sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga dan melestarikan berkah dari Yang Maha Kuasa," kata Marcus mengulang pertanyaan Effendy.
Marcus kembali menjelaskan, persoalan pengelolaan dan pemeliharaan TNK nantinya bisa sharing tugas dan tanggung jawab antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
"Jadi kita sudah hitung matang-matang, nanti ini dirawat dengan baik tentu diselaraskan dengan APBD dan APBN dan belum ada 1 kajian pun yang mevalidasi bahwa kunjungan turis sudah merusak ekosistem Taman Nasional Komodo (TNK) akan kehilangan nilai jasa ekosistem sebesar Rp 11 trilliun pada tahun 2045,"
"Mohon publikasikan bukti konkrit atas kajian tersebut, rincian kerugian dan bukti-bukti, dari bagian apa kunjungan turis ke taman nasional yang sudah menganggu kelangsungan hidup satwa komodo dan ekosistem di TNK," tulis Marcus mengutip Effendy.
Sementara Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Wiratno menyebut populasi komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo cenderung meningkat.
Baca tanpa iklan