Ada referensi tentang penggunaan Blackwood Afrika oleh orang Mesir dalam buku Bunga Firaun: Harta Karun Botani Tutankhamunoleh F. Nigel Hepper.
Dia menyebutkan, “Variasi kursi yang sangat banyak sangat luar biasa. Mereka berkisar dari singgasana megah hingga bangku rendah, masing-masing memiliki kerangka kayu.
Tidak ada yang membuat identifikasi yang tepat dari semua spesies yang terlibat kecuali cedar ( Cedrus libani ) dan eboni ( Dalbergia melanoxylon ) yang terkenal.”
Baca juga: Kelezatan Ayam Panggang Kwali Mbok Lami di Solo, Rasanya Nikmat Dimasak Pakai Kayu Bakar
Blackwood Afrika banyak digunakan dalam alat musik
Penampakan kayu gelap, coklat keunguan, hampir tampak hitam.
Blackwood Afrika adalah satu kayu terkeras dan terpadat dengan tekstur halus.
Kemampuannya untuk memiliki hasil akhir yang dipoles dengan baik, halus, dan berkilau telah memanfaatkannya dengan baik.
Blackwood Afrika digunakan dalam pembuatan isyarat biliar khusus, gagang pisau, tongkat jalan, dan ukiran.
Penggunaan utama Blackwood Afrika adalah pada alat musik seperti seruling, klarinet, bagpipe, piccolos, obo, dan instrumen lainnya.
Blackwood Afrika dianggap sebagai salah satu kayu termahal, tetapi mengapa?
Alasan Blackwood Afrika begitu mahal adalah karena berasal dari pohon yang tumbuh lambat.
Dibutuhkan sekitar 60 tahun untuk tumbuh menjadi pohon dewasa.
Meningkatnya permintaan Blackwood Afrika telah mengakibatkan penurunan jumlah pohon-pohon ini.
Seperti dilansir IUCN , spesies ini dicap sebagai spesies yang hampir terancam punah.
Ancaman terhadap kelangsungan hidup spesies ini telah menjadi penyumbang utama tingginya harga.
Baca tanpa iklan