Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Batik Parang yang Dilarang Dipakai Tamu Undangan Pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono

Penulis: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono menerapkan sebuah aturan di mana tamu dilarang mengenakan batik motif parang atau lereng.

Motif parang bahkan dikeramatkan, sehingga hanya bisa dikenakan oleh keluarga kerajaan, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono VI dan Susuhunan Paku Buwono XII.

3. Hanya boleh dikenakan keluarga keraton

Batik motif parang memang tidak digunakan warga biasa.

Motif itu hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, keturunannya hingga para bangsawan dan bupati.

Aturan ini berlaku baik di Keraton Yogyakarta maupun Keraton Solo.

"Di dalam lingkungan keraton, ada motif-motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan keturunannya. Ini diatur dalam peraturan keraton," ujar Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito.

Ilustrasi motif batik Parang yang banyak ditemukan di daerah Solo dan Yogyakarta. (kratonjogja.id)

4. Terdiri dari beberapa jenis

Batik parang terdiri dari beberapa jenis yang hanya boleh dikenakan raja, permaisuri, dan keturunannya.

Murdijati Gardjito mengatakan, parang barong atau disebut dengan pengageman ndalem hanya boleh dikenakan raja.

"Motifnya bentuk dasarnya letter S yang jarak masing-masing di atas 12 centimeter," sambungnya.

Baca juga: Setelah Batik Air, Kaesang Pangarep Kini Keluhkan Penerbangannya ke Solo Dialihkan Lion Air

Makna dari motif parang barong, seorang raja harus selalu hati-hati, agar dapat mengendalikan diri lahir batin sehingga menjadi pemimpin yang bertanggungjawab, berwatak dan berbudi luhur.

Sementara, motif batik yang dikenakan oleh permaisuri bernama parang gendreh.

"Yang jaraknya (jarak miring letter S) lebih kecil dari parang barong, dikenakan oleh Permaisuri dan dinamakan parang gendreh. Ragam hiasnya sama, hanya ukuran lebih kecil," tuturnya.

Adapun untuk putri raja, mengenakan motif batik parang klitik yang melambangkan perilaku halus dan kelemah-lembutan.

Motif ini lebih kecil lagi dari parang barong dan parang gendreh.

Halaman
123