Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Baterai Rokok Elektrik Terbakar, Satu Penumpang Pesawat Terluka

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Kurnia Yustiana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang penumpang pesawat Air France AF9421 terluka akibat baterai lithium rokok elektrik terbakar pada Rabu (2/11/2022).

Lebih dari setahun, ratusan juta baterai lithium dibawa naik pesawat terbang di seluruh dunia.

Memang, baterai lithium dapat ditemukan di perangkat elektronik pribadi penumpang, termasuk ponsel, laptop, dan earphone, dan di beberapa jenis peralatan pesawat, seperti Electronic Flight Bags.

Menurut produsen pesawat Eropa, Airbus, baterai Lithium aman.

Namun, kurangnya kesadaran mengenai karakteristik mereka dan kesalahan penanganan atau malfungsi dapat menyebabkan bahaya yang parah. 

Baca juga: Pramugari Ungkap Fasilitas Rahasia Gratis di Pesawat dan Cara Mendapatkannya

Jadi mengapa lithium digunakan untuk memproduksi baterai?

Jawabannya adalah kapasitas penyimpanan energinya yang sangat baik, lithium optimal untuk membuat sumber daya ringan yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik pribadi atau aplikasi pesawat terbang.

Risiko utama yang terkait dengan adopsi baterai lithium adalah apa yang disebut thermal runaway.

Bisa dibilang, thermal runaway merupakan reaksi berantai tak terbendung yang dapat menyebabkan kebakaran pada suhu 60 derajat ke atas.

Pada gilirannya, reaksi ini dapat menghasilkan asap, gas yang mudah terbakar, panas berlebihan, api, atau ledakan.

Setelah reaksi yang sangat berbahaya ini terjadi, dapat dengan cepat menyebar, menghasilkan panas yang cukup untuk membuatnya terbakar.

Baca juga: Cerita Wanita Tak Diberi Jalan Penumpang Lain ke Toilet Pesawat, Picu Perdebatan Warganet

Bagaimana kebakaran baterai lithium dapat dicegah?

Mengingat konsekuensi yang berpotensi bencana yang akan ditimbulkan oleh baterai lithium dalam penerbangan, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) dan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) sekarang mengharuskan semua perangkat elektronik pribadi yang mengandung baterai lithium untuk disimpan dalam bagasi jinjing.

IATA dan ICAO juga menyarankan semua penumpang harus diberitahu mengapa baterai lithium tidak boleh ditempatkan di bagasi check-in.

Selain itu, penggunaan baterai yang benar juga harus ditunjukkan kepada semua traveler yang bepergian naik pesawat.

Jadi, ketika penumpang sudah lebih mengerti alasannya, tentu bisa selalu ingat untuk tak meletakkan rokok elektrik dalam bagasi pesawat melainkan di tas jinjing yang diletakkan di kabin.

Baca juga: Baru Saja Lepas Landas, Sebuah Pesawat Harus Kembali Mendarat usai Penumpang Berteriak Api

(TribunTravel.com/ Rtn)

Baca juga selengkapnya seputar perilaku menyebalkan penumpang pesawat, di sini.